Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Enggak Berjalan, Saya Jewer...

Kompas.com - 14/09/2017, 13:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung program penggratisan pengiriman buku yang diluncurkannya, beberapa waktu lalu.

Saat berpidato dalam acara peresmian gedung Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2017), Jokowi bertanya mengenai programnya itu kepada pegiat literasi.

"Dulu saya janji tanggal 17 setiap bulannya itu, pengiriman buku ke penjuru Indonesia digratiskan. Saya mau tanya untuk pegiat literasi, berjalan enggak?" ujar Jokowi.

Sejumlah pegiat literasi yang hadir dalam acara tersebut kompak menjawab, "berjalan".

Jokowi kemudian tersenyum.

(Baca: Jokowi Tepati Janji, Setiap Tanggal 17 Gratis Kirim Buku di Kantor Pos)

"Kalau enggak berjalan, biar saya jewer. Presiden sudah ngomong kok enggak berjalan," lanjut dia yang langsung disambut tepuk tangan meriah tamu undangan.

Diketahui, Presiden Joko Widodo pernah berjanji akan menggratiskan biaya pengiriman buku pada hari tertentu setiap bulannya melalui PT Pos Indonesia.

Janji itu disampaikan di depan para pegiat literasi saat bertatap muka di Istana Negara, Jakarta, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada Selasa (2/5/2017) lalu.

Pada Rabu (17/5/2017), bertepatan dengan Hari Buku Nasional 2017, Presiden Jokowi menepati janjinya.

(Baca: Segera, Indonesia Bisa Menerbitkan Buku ke China)

"Sesuai janji saya kepada seluruh pegiat literasi, setiap bulan kita bisa mengirimkan buku ke pelosok Tanah Air lewat kantor pos. Untuk bulan ini, (gratis) setiap tanggal 20," ujar Jokowi usai mendongeng di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Sementara, mulai bulan depan, pembebasan biaya pengiriman buku ke pelosok Indonesia akan berlaku setiap tanggal 17.

"Jangan terbalik ya. Bulan ini tanggal 20. Mulai bulan depan, setiap tanggal 17 gratis (mengirimkan buku melalui PT Pos Indonesia)," ujar Jokowi kembali menegaskan.

Kompas TV Pemerintah Indonesia Minta Kejadian Serupa Tak Terulang Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com