Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dukung RUU Penyadapan

Kompas.com - 13/09/2017, 23:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengatakan, KPK juga menginginkan adanya aturan perundang-undangan terkait tata cara penyadapan.

Hal ini disampaikannya menanggapi inisiatif Komisi III untuk menyusun RUU tentang Tata Cara Penyadapan.

RUU Tata Cara Penyadapan, kata Bazsaria, bukan untuk melemahkan kinerja KPK.

KPK justru mendukung RUU tersebut.

"Jadi sifatnya bukan untuk melemahkan, malah KPK juga menginginkan ada undang-undang itu," kata Basaria, usai diskusi sistem integritas partai politik dengan pengurus DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).

Basaria tidak melihat inisiatif DPR membuat RUU Tata Cara Penyadapan sebagai upaya pelemahan KPK.

Dulu, kata Basaria, yang mengaudit penyadapan KPK adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kemudian, ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa penyadapan harus diatur dengan aturan tersendiri dalam bentuk undang-undang.

"Memang ada putusan MK yang mengatakan bahwasannya untuk pengaturan itu harus ada UU-nya. Dulu yang mengaudit penyadapan KPK itu Kominfo, yang kemudian menurut MK itu harus diatur oleh UU sendiri," ujar Basaria.

Oleh karena itu, Basaria mendukung inisiatif DPR selaku lembaga legislatif untuk menyiapkan RUU tersebut bersama pihak pemerintah selaku eksekutif.

KPK selaku pihak yudikatif menurutnya hanya sebagai pelaksana aturan tersebut.  

"Jadi tidak termasuk dalam melemahkan. Itu memang salah satu keputusan yang dibuat oleh MK," ujar Basaria.

Kompas TV Perlukah Pansus Hak Angket KPK Temui Narapidana Korupsi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com