Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"KPK Akan Bertahan karena Masyarakat bersama KPK..."

Kompas.com - 12/09/2017, 08:15 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Serangan" terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak henti-hentinya datang. Terakhir, "serangan" itu bahkan berasal dari rekan sesama penegak hukum, yakni Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang menilai operasi tangkap tangan (OTT) bikin gaduh serta menilai fungsi penuntutan sebaiknya dikembalikan ke kejaksaan.

Hal itu membuat masyarakat prihatin. Putri (25), misalnya, melihat "serangan" terhadap KPK tersebut menyedihkan. Padahal, kerja KPK saat ini semakin membaik.

Salah satunya dengan berani mengungkap kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP) yang menyeret banyak nama penting, terutama politisi di DPR.

Gangguan yang datang dari banyak penjuru, menurut dia, berdampak pada terganggunya kinerja KPK.

"Kalau orang-orang KPK kerja tapi masih dapat ancaman dan disibukkan dengan segala urusan hukum dan administrasi, ya cukup mengganggu," tutur Putri.

(Baca juga: Jaksa Agung Dinilai Berniat "Mengamputasi" KPK)

Saat ini muncul juga wacana pembekuan KPK yang diutarakan politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat. Wacana itu juga banyak disorot oleh publik.

Ivan (25) menilai pembekuan tak masuk akal jika alasannya hanya karena ada sejumlah penyimpangan yang dilakukan KPK. Evaluasi perlu dilakukan terhadap KPK, namun jangan sampai lembaganya justru dibekukan.

Meski begitu, ia menilai hal itu tak akan terjadi.

"(KPK) bisa bertahan karena masyarakat bersama KPK," kata Ivan.

Ia menilai, koruptor akan semakin bebas bergerak jika KPK dibubarkan. Dengan banyaknya uang negara yang disalahgunakan, maka pembangunan juga bisa terhambat.

Nilai-nilai Pancasila pun, menurut dia, tak diamalkan melainkan hanya hanya sebatas slogan.

"(Kalau KPK dibekukan) koruptor makin bebas geraknya, ada KPK saja masih coba-coba korupsi," ucap dia.

Sementara itu, Arie (28) menilai situasi saat ini kontraproduktif dengan cita-cita bangsa dan pemerintah soal mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi.

Menurut dia, jika ada kekurangan di internal KPK, maka seharusnya lembaga antirasuah diberi penguatan agar kinerjanya lebih maksimal.

Rangkaian "serangan" terhadap KPK juga disebut menimbulkan kegaduhan politik dan gesekan antarlembaga. Arie berharap, Presiden Joko Widodo bisa mengambil peran untuk mendinginkan situasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com