JAKARTA, KOMPAS.com - Dua warga negara Indonesia (WNI) yang sempat disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina telah dibebaskan pada Kamis (7/9/2018).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa upaya pembebasan tidak dilakukan dengan cara memberikan tebusan kepada para penyandera.
"Tidak ditebus. Saya jamin tidak ditebus, ya. Tetapi itu upaya diplomasi, upaya kerja sama TNI dengan AFP (Army Forces Filipina) sehingga itu dibebaskan," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2017).
(baca: Setelah 9 Bulan Disandera, Pelaut Vietnam Dibebaskan dari Abu Sayyaf)
Dalam kesempatan ini, Panglima juga menyampaikan terima kasih kepada AFP atas keberhasilan tersebut.
Ia menyampaikan, saat ini pemerintah Filipina juga sedang mengupayakan pembebasan terhadap sandera WNI lainnya.
"Mereka (AFP) pun akan berjanji untuk segera menindaklanjuti yang sisanya lima orang, kita berdoa bersama-sama," kata Gatot.
(baca: Dibakar Amarah, Duterte Ancam Makan Hidup-hidup Teroris Abu Sayyaf)
Dikutip dari Antaranews.com, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan dua orang WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina telah bebas sejak Kamis pagi.
"Saya sampaikan informasi terkait sandera kita, kami memperoleh informasi dari Konjen di Davao City bahwa pada 7 September 2017 pagi sekitar pukul 06.30 WIB telah bebas dua sandera WNI," kata Retno di Singapura, Kamis.
Ia mengatakan, kedua WNI tersebut, yakni Saparudin bin Koni dan Syawal bin Mariam.
(baca: Militan Abu Sayyaf Dicurigai Culik Empat Orang di Sulu)
Menurut dia, kedua sandera masih berada di markas Satuan Tugas Gabungan di Sulu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Ini adalah prosedur tetap yang dijalani pada saat sandera bebas," katanya.
Kedua WNI akan dibawa ke Army Forces Filipina (AFP) Westmention pada Jumat, hari ini.
"KJRI Davao City akan bertemu kedua sandera tersebut di Samboanga dan kemudian akan dipulangkan ke Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan bahwa kedua WNI itu merupakan anak buah kapal ikan Malaysia Madai II Kunak yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf pada 19 November 2016 di wilayah perairan Batu Lahat Sabah Malaysia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.