Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kode Iriana Gagal Ditangkap  Jokowi...

Kompas.com - 08/09/2017, 07:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Negara Iriana terlihat gelisah saat Presiden Joko Widodo berpidato. Ia berusaha memberi kode kepada sang suami agar merapikan rambutnya yang berantakan.

Berkali-kali, Iriana mencoba, namun Jokowi tetap asyik dengan pidatonya dan tak menangkap kode yang diberikan. Hal ini terjadi saat Presiden Joko Widodo berpidato di hadapan ribuan warga negara Indonesia di Singapura, Rabu (7/9/2017).

Jokowi memang mendapat sambutan yang antusias dalam acara itu. Masyarakat Indonesia yang hadir berebutan untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan Kepala Negara.

Saat memasuki gedung KBRI Singapura, rambut Jokowi masih terlihat rapih. Namun, begitu diminta berpidato, beberapa helai rambut Jokowi maju agak ke depan sehingga membuat penampilan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi  berantakan.

(Baca: Ini Foto-foto Jokowi Saat ?Temu Kangen? dengan WNI di Singapura)

Iriana yang menyadari hal tersebut lantas berupaya memberikan kode kepada sang suami. Jokowi memang sempat dua kali berinteraksi dengan Duta Besar Indonesia di Singapura Ngurah Swajaya, yang duduk persis di sebelah Iriana.

Pertama, Jokowi menanyakan berapa jumlah penduduk Singapura.

"Singapura berapa Pak Dubes, penduduk?" kata Jokowi.

Momen itu langsung dimanfaatkan Iriana untuk memberi kode kepada Jokowi. Iriana menggerakkan tangannya ke kening, mempraktikkan gaya tengah merapihkan rambut.

Namun, Jokowi tidak menyadari isyarat istrinya itu.

(Baca: Ini Foto-foto Jokowi Saat ?Temu Kangen? dengan WNI di Singapura)

"Singapura 3,5 juta (penduduk), Indonesia 250 juta," kata Jokowi disambut tepuk tangan para WNI yang hadir.

Tak lama kemudian, Jokowi kembali menengok ke arah Ngurah dan Iriana duduk. Kali ini, Jokowi menanyakan kepada Ngurah jumlah suku yang ada di Singapura.

"Saya enggak tahu di Singapura ada berapa suku ya, Pak?" kata Jokowi.

Iriana kembali memanfaatkan momentum itu untuk memberitahu Jokowi mengenai rambutnya yang berantakan. Kali ini, Iriana mencoba memberitahu suaminya dengan memajukan badannya dan mengangkat jari menunjuk rambut Jokowi.

Namun, lagi-lagi Jokowi tidak peka dengan kode yang diberikan Iriana. Jokowi langsung melanjutkan pidatonya.

"(Singapura) ada empat (suku), bayangkan, kita 714," ucap Jokowi.

(Baca: Jokowi dan Lee Bersulang Rayakan "Emas" Hubungan Indonesia-Singapura)

Akhirnya, Iriana pun memanggil seorang petugas pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Tak lama kemudian, Paspampres itu memberikan secarik kertas kecil berwarna kuning ke Jokowi.

Namun, Jokowi tidak terlalu memperhatikan kertas itu dan masih asyik dengan pidatonya.

Tidak menyerah, Iriana kemudian menulis di secarik kertas dan memberikannya ke Paspampres yang tadi. Entah apa yang ditulis Iriana di kertas itu.

Namun, Paspampres itu langsung menghampiri Jokowi dan berbisik. Akhirnya, dengan sekali kibasan tangan, Jokowi lalu merapihkan rambutnya.

“Dibisikin tadi 'Pak rambutnya dibetulkan',” ujar Jokowi dan langsung disambut tawa oleh WNI yang hadir. Potongan video peristiwa ini pun langsung menyebar dengan cepat di internet.

Respons netizen

Banyak netizen berkomentar dengan nada jenaka, tidak terkecuali Kaesang Pangarep, putera Jokowi dan Iriana yang kuliah di Singapura.

"Gak pinjem pomade saya sih," tulis Kaesang di akun twitter @kaesangp.

"Cowok emang suka ga peka," tulis akun @Mayaawijaya membalas kicauan Kaesang.

Sementara akun @ozymorey menulis, "ini baru sosok yang extra perhatian,kudu nyari istri yang beginian nih.sehat terus bu iriana ??"

Video saat Iriana mencoba memberi kode ke Jokowi ini pertama kali diunggah oleh akun YouTube Kementerian Sekretariat Negara dan bisa ditonton di video di bawah ini, perhatikan di menit 7:21. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com