JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa lahirnya generasi milenial saat ini, mau tidak mau membuat partainya berbenah.
Apalagi, kata dia, jumlah generasi milenial tersebut cukup besar, yakni 35 persen dari total jumlah penduduk Indonesia saat ini atau 40 juta orang.
"Mereka adalah generasi yang berpikiran terbuka dan wawasannya global. Suka budaya pop, dan teknologi digital, serta media sosial," kata Idrus saat membuka Diklat Komunikator Politik Nasional 2017 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
"Tapi mereka kurang tertarik dengan dunia politik. Eksistensi sosial mereka ditentukan oleh berapa banyak followers dan likes di akun media sosialnya," ujar dia.
(Baca juga: Target Golkar, Jokowi Menang Minimal 65 Persen dalam Pilpres 2019)
Karena itu, kata Idrus, Golkar akan berbenah dan memperbaiki tata kelola partai demi merespons perkembangan zaman yang ada. Tujuannya, tak lain untuk menarik minat anak muda berlabuh ke partai berlambang beringin tersebut.
"Perubahan-perubahan yang saya sampaikan itu, suka atau tidak suka, cepat atau lambat akan memengaruhi cara kita mengelola partai dan respons kita terhadap dunia sosial politik," kata Idrus.
"Untuk itu salah satu yang saya canangkan adalah bagaimana menjadikan Partai Golkar sebagai partai yang memberikan tempat dan ruang bagi anak-anak muda mengabdi bagi bangsa dan negara," tuturnya.
Idrus menyatakan, masa depan Partai Golkar ada di tangan para generasi milenial tersebut. Oleh karena itu, kader partai pun diminta untuk menggaet generasi milenial demi terciptanya regenerasi yang berkelanjutan.
"Sebagai kader masa depan Golkar. Saya menaruh harapan besar di tangan saudara-saudara nasib partai ini ditentukan. Karena itu Golkar harus menyadari pentingnya regenerasi dan transformasi," tutur Idrus.