Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Jokowi, Hipmi Keluhkan Monopoli BUMN

Kompas.com - 05/09/2017, 21:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Pertemuan tersebut banyak membahas mengenai upaya pemerataan ekonomi yang saat ini sedang dilakukan pemerintah.

"Kita bicara bagaimana membangun pemerataan saja, biasa, diskusi biasa," kata Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia usai pertemuan.

Bahlil mengatakan, salah satu strategi pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan pemerataan adalah percepatan pembangunan infrastruktur.

Selain itu, harus ada sinergitas antara pengusaha nasional dan pengusaha daerah.

(Baca juga: Presiden Jokowi: 28 Tahun Lalu Saya Adalah Kader Hipmi)

Bahlil mengatakan, salah satu hal yang dikeluhkan oleh Hipmi adalah monopoli Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap proyek-proyek yang ada. Monopoli BUMN membuat pengusaha kecil dan menengah sulit untuk bersaing.

"Iya sekarang kan BUMN itu kan dari anaknya, cucunya, mamaknya, neneknya, semua itu. Harusnya kan tidak seperti itu," kata dia.

Harusnya, lanjut Bahlil, BUMN mengerjakan pekerjaan yang sifatnya tidak bisa dikelola oleh anak-anak negeri, yakni pekerja dengan skala yang besar. Dengan begitu, pengusaha kecil dan menengah bisa mendapat kesempatan lebih.

"Itu baru lokomotif pembangunan ekonomi. Tapi kalau yang kecil BUMN juga mau kerja, bagaimana? Kedua, kerja sama antara BUMN, mereka tidak perlu tender, saling menunjukkan saja, itu enggak fair," kata dia.

Kompas TV Pemerintah butuh respon masyarakat untuk mengelola sampah-sampah bernilai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com