Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Demo untuk Rohingya di Borobudur Dibatalkan

Kompas.com - 05/09/2017, 14:41 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana sejumlah organisasi masyarakat melakukan unjuk rasa di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (8/9/2017), akhirnya dibatalkan.

Aksi tersebut rencananya digelar untuk memberikan dukungan dan solidaritas terhadap warga Rohingya yang mengalami kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar.

"Demo tak jadi dilakukan di Borobudur. Mereka akan lakukan aksi damai di Masjid Annur di Magelang juga," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

(baca: Redam Krisis Rohingya, Pemerintah Indonesia Jadi Sorotan Internasional)

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak Ketika Ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (5/9/2017). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak Ketika Ditemui di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Dahnil mengatakan, sudah seharusnya solidaritas umat muslim di Tanah Air untuk Rohingya tak dilakukan dengan cara-cara yang anarkistis, yang justru merugikan.

"Saya paham mereka punya kekhawatiran dan keprihatinan kepada Rohingya. Tapi harusnya solidaritas ditunjukkan dengan akhlak yang baik. Bukan malah memojokkan kelompok tertentu," kata dia.

Ia juga menyerukan kepada ormas yang akan melakukan aksi damai di Masjid Annur mendatang, untuk menyampaikan aspirasi dan solidaritasnya dengan santun.

(baca: Kapolri: Isu Rohingya Digoreng untuk Menyerang Pemerintahan Jokowi)

"Saya memutuskan akan datang dan silaturahim dan tetap mengajak seluruh umat Islam yang tergabung merawat akhlak yang baik, toleransi, keberagaman kita," katanya.

"Jangan sampai semangat membangun solidaritas kemanusiaan yang ingin ditunjukkan justru merusak Islam itu sendiri," tutup Dahnil.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya melarang jika aksi unjuk rasa dilakukan di Candi Borobudur.

"Aksi Borobudur dilarang. Saya perintahkan Kapolda Jawa Tengah, jangan diizinkan," ujar Tito.

Ia mengatakan, keramaian seperti unjuk rasa tidak boleh dilakukan di objek vital. Apalagi, Candi Borobudur merupakan situs bersejarah yang harus dijaga.

Banyak turis internasional yang berkunjung ke Borobudur.

"Ini tidak lagi milik Indonesia, tapi warisan dunia. Harus kita jaga kelestarian budayanya," kata Tito.

(baca: Said Aqil: Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj juga mengimbau kepada umat untuk tidak melakukan aksi bela Rohingya di Candi Borobudur.

Menurut dia, niat sejumlah ormas untuk ikut dalam aksi tersebut adalah langkah yang salah alamat.

"Ngapain? Kita ini bangsa yang toleran, umat Islam yang toleran. Kita Islam nusantara, kita umat Islam bangga dengan Borobudur, bangga dengan Prambanan, harusnya kita sangat toleran dalam hal ini," kata Said.

"Ngapain sih ada Borobudur? Apa terus kita Islamnya kurang begitu? Ini salah alamat," ungkap Aqil.

(Baca: Koordinator Aksi Bela Rohingya: Kami Tidak Mengadakan Aksi di Candi Borobudur)

Apalagi, Aqil mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi terhadap Rohingya bukan lah faktor agama, melainkan masalah politik, gap sosial dan perebutan sumber daya gas dan minyak.

"Padahal mereka tidak melakukan perlawanan apa-apa. Rakyat yang sangat lemah ingin mendapatkan kewarganegaraan mereka enggak dapat. Itu saja. Sungguh kejam sungguh sangat kejam, kalau sama anak kecil saja dibantai," kata Aqil.

Oleh karena itu, Aqil mengatakan, kaum Rohingya memang harus dibela. Namun, ia mengingatkan masyarakat Indonesia untuk membela dengan cara yang tepat.

"Yang jelas, kita mengecam tindakan yang tidak manusiawi yang sangat biadab," kata dia.

 
Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com