Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lazismu Buka Bantuan Kemanusiaan Bagi Warga Rohingya, Ini Nomor Rekeningnya

Kompas.com - 04/09/2017, 06:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan satu-satunya negara yang memiliki akses mendistribusikan bantuan bagi etnis Rohingya yang menjadi korban diskriminasi dan kekerasan di Myanmar.

Organisasi donasi kemanusiaan milik Muhammadiyah, Lazismu, jadi garda depan membawahi sebanyak 11 organisasi serupa sedunia untuk mendistribusikan bantuan bagi kaum Rohingya.

President Direktur Lazismu Andar Nubowo mengatakan, pihaknya akan mendata apa saja kebutuhan kaum Rohingya. Hal itu penting agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.

"Pekan depan, kami akan kirim 10 tim advance untuk memetakan apa saja yang dibutuhkan di sana. Jangan sampai nanti butuhnya bahan pangan, malah kita kasih yang lain," ujar Andar di Sekretariat Amnesty International bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).

Seiring dengan itu, Lazismu membuka loket donasi kemanusiaan untuk disalurkan kepada kaum Rohingya.

(Baca: Tokoh Agama Buddha Indonesia Serukan Bantuan untuk Rohingya)

Berikut nomor rekening resmi Lazismu yang dapat dituju donatur yakni rekening Bank Mandiri 123 000 5117 371 atau rekening BNI Syariah 009 1539 444.

Bagi masyarakat yang telah mengirimkan donasi, dapat melakukan konfirmasi di nomor 08561626222.

Andar mengungkapkan, Lazismu sebenarnya bukan baru menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi kaum Rohingya.

Semenjak 2016, Lazismu bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melobi pemerintah Myanmar untuk bisa masuk membantu korban konflik. Upaya lobi berhasil. Indonesia bisa menjadi satu-satunya negara yang dipercaya menyalurkan bantuan bagi warga Rohingya.

"Indonesia dapat masuk ke Rohingya karena pola pendekatan pemerintahan kita soft diplomacy ya, mengarah ke rekonsiliasi, bukan menuntut sesuatu yang malah memperuncing persoalan," ujar dia.

(Baca: Jokowi: Menangani Masalah Myanmar Tak Cukup dengan Kecaman)

Sejak 2016 lalu, Lazismu berhasil mengumpulkan uang kemanusiaan sebesar lebih dari Rp 1 miliar. Uang tersebut digunakan untuk sejumlah hal, mulai dari pembangunan rumah sakit, pendirian sekolah, pembelian obat-obatan hingga bantuan pangan.

Selain itu, donasi itu juga digunakan untuk program rekonsiliasi antara kelompok yang bertikai.

"Hanya memang karena konflik Rohingya ini sebenarnya menyangkut historis mereka, agak sulit. Tapi kami terus berupaya mewujudkan rekonsiliasi," ujar Andar.

Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com