Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yusa Djuyandi
Dosen dan Peneliti

Dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran dan Peneliti Pada Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi)

Momentum Kurban Diharapkan Mampu Mengubah Orientasi Duniawi Politisi

Kompas.com - 01/09/2017, 22:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

HARI RAYA Idul Adha atau juga yang dikenal dengan Idul Qurban bagi umat Islam merupakan hari raya yang penuh dengan makna historis, sosial, maupun filosofis.

Secara historis Idul Qurban lahir dari adanya rasa ikhlas Nabi Ibrahim AS beserta anaknya yaitu Nabi Ismail AS, untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Bagi Nabi Ibrahim, upaya mengikhlaskan anaknya Ismail untuk dikurbankan dapat menjadi sebuah ujian yang sangat berat, karena pada hakekatnya beliau sudah lama menantikan seorang anak yang diharapkan dapat menjadi generasi penerusnya.

Namun karena itu adalah perintah dari Allah SWT, maka keduanya kemudian saling meneguhkan hati untuk menjalankan apa yang diperintahkan. Rasa ikhlas hati itulah yang kemudian membuat Allah SWT, memerintahkan keduanya untuk menggantinya dengan menyembelih hewan kurban.

Baca juga: Seruan Nabi Ibrahim dan Refleksi Gugatan Kepada Negara

Rasa ikhlas dan mau berkorban itulah yang kemudian menjadi contoh baik dalam sejarah Islam, bagaimana ketaatan seorang manusia terhadap Sang Pencipta perlu selalu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Atas peristiwa itu pula kemudian Allah SWT, memerintahkan Nabi Muhammad SAW, untuk menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS, dan Nabi Ismail AS, kepada umatnya (dalam QS Maryam [19] : 54; dan QS Ash-Shafaat [37] : 103, 104, 107).

Atas dasar itulah maka hingga saat ini umat Islam selalu dapat mengenang sejarah dan makna dari Idul Qurban. Namun demikian makna Idul Adha atau kurban sejatinya tidak hanya bagaimana mengenang sejarah keikhlasan serta rela berkorban Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS, tetapi juga bagaimana kemudian dari kurban itu muncul nilai-nilai sosial yang dapat diambil pelajarannya.

Dengan berkurban kita mengimplementasikan nilai-nilai sosial dengan diharuskan peka terhadap kondisi masyarakat di sekitar, untuk kemudian mau membagi hasil dari kurban kepada saudara-saudara yang tidak mampu.

Proses berbagi ini tentunya diyakini juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan di antara sesama masyarakat, tidak boleh ada perasaan bahwa yang kaya atau memiliki jabatan adalah lebih tinggi dari yang lain.

Bagi seorang politisi yang beragama Islam, sejatinya Idul Adha atau Idul Qurban juga harus dapat dijadikan sebagai sebuah momentum perubahan dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kurban harus dapat diterjemahkan sebagai sebuah upaya dalam rangka menumbuhkan rasa ikhlas dalam bekerja dengan diniatkan sebagai ibadah, ketika rasa ikhlas sudah muncul maka potensi-potensi untuk melakukan penyimpangan dalam melakukan pekerjaan dapat disingkirkan.

Disisi lain kurban juga harus dapat memunculkan sikap kepekaan sosial seorang pemimpin dan politisi, yaitu dengan jabatan yang dimilikinya mereka harus dekat dengan rakyat serta harus mau berbagi.

Politisi dan Pemimpin

Hakekat berpolitik memang lekat dengan upaya meraih kekuasaan, namun demikian kekuasaan tanpa rakyat adalah sebuah kemustahilan.

Dalam sebuah negara demokrasi rakyat secara formal dianggap sebagai pemegang kedaulatan dan kekuasaan tertinggi, bahkan ketika pelaksanaan Pemilu rakyat selalu menjadi objek yang didekati oleh partai politik maupun politisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com