Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yusa Djuyandi
Dosen dan Peneliti

Dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran dan Peneliti Pada Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi)

Momentum Kurban Diharapkan Mampu Mengubah Orientasi Duniawi Politisi

Kompas.com - 01/09/2017, 22:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Sayangnya hanya sedikit politisi dan pemimpin yang kemudian memang benar-benar peduli terhadap nasib rakyat, ini mengindikasikan bahwa nilai kurban belum diresapi secara utuh oleh sebagian besar politisi dan pemimpin di negeri ini.

Kurban bagi sebagian politisi dan pemimpin masih sebatas dimaknai sebagai sebuah ritual menyembelih hewan kurban dan perayan dalam satu waktu.

Boleh dikatakan hingga saat ini belum sepenuhnya ada sinkronisasi antara aktivitas berkurban melalui penyerahan dan penyembelihan hewan dengan nilai-nilai dari Idul Qurban itu sendiri. Masih ada politisi dan pemimpin Muslim yang kemudian tersangkut kasus korupsi dan menyalahgunakan jabatan.

Ketika seorang politisi dan pemimpin Muslim terlibat sebuah kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang maka ada orientasi duniawi yang sesungguhnya belum berhasil dia selesaikan, sebab rasa ikhlas dan menjadikan pekerjaan sebagai ibadah belum menjadi bagian yang menyatu dalam diri dan jiwanya.

Esensi nilai kurban apabila diterapkan secara benar dalam politik maka seharusnya dapat mengubah orientasi duniawi seorang poltisi atau pemimpin, alasannya bahwa kurban mengajarkan dan mencontohkan bagaimana manusia harus memiliki keikhlasan dan kepekaan sosial.

Seorang politisi dan pemimpin yang berkurban seharusnya dapat meresapi makna tersebut, yaitu bagaimana rasa saling berbagi itu dapat diimplementasikan dalam keseharian kehidupannya.

Ketika rasa berbagi berhasil diresapi maka orientasi dalam menjalankan pekerjaan akan tertuju kepada kepentingan rakyat, dimana yang bersangkutan kemudian menjadikan profesi dan keahliannya sebagai ladang untuk beramal dan beribadah.

Seorang politisi dan pemimin dalam Islam memang sudah sepatutnya telah selesai dengan urusan orientasi duniawinya, keahlian dan pekerjaan yang dilakukannya perlu sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan umat.

Ketika umat atau rakyat diperhatikan dengan baik, dan antara rakyat dengan pemimpin tidak ada batasan sosial, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang maju, sejahtera dan berkeadilan.

Semoga dengan Idul Adha dan diresapinya nilai-nilai kurban maka perubahan yang positif akan terjadi di Tanah Air. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com