JAKARTA, KOMPAS.com - Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, total ada 128 orang jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi.
Dikutip dari situs Kementerian Agama, Rabu (30/8/2-2017), dua orang wafat di Jeddah, 92 wafat di Mekkah, dan 34 jemaah wafat di Madinah. Tiga dari jumlah yang wafat adalah jemaah haji khusus.
Angka itu merupakan yang tercatat selama pelaksanaan ibadah haji hingga satu hari jelang pelaksanaan puncak haji 1438 Hijriah, yaitu wukuf di Padang Arafah.
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin pun memberikan pesan khusus kepada jemaah haji Indonesia jelang pelaksanaan wukuf di Arafah yang akan dilaksanakan besok, Kamis (31/8/2017).
Apalagi, pergerakan jemaah menuju Arafah sudah mulai dilaksanakan sejak pagi tadi.
"Kita akan sama-sama wukuf di Arafah. Maka tidak ada keinginan setiap jemaah selain mendapatkan kemabruran," kata Lukman dikutip dari laman Kemenag, Rabu.
(Baca juga: Tiba di Tanah Suci, Menag Minta Jemaah Haji Indonesia Taati Aturan)
Menurut Lukman, ada dua ciri haji mabrur, pertama adalah memberi makan. Alasannya, memberi makan merupakan simbol kepedulian sosial.
"Agama hadir untuk kepentingan sosial, tidak semata individual. Kepedulian ciri kemabruran,” tuturnya.
Ciri kedua adalah menebarkan salam yang merupakan simbol menebar perdamaian.
"Mudah-mudahan sekembalinya di Tanah Air, kita mendapat haji mabrur, semakin meningkat kepedulian sosial kita dan kita menjadi duta penebar kedamaian di lingkungan masing-masing," ucap Lukman.