KOMPAS.com - Perjuangan atlet-atlet Indonesia di ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, menunjukkan semangat membela Tanah Air dari beragam cabang olahraga.
Insiden bendera Indonesia tercetak terbalik di buku panduan SEA Games 2017 tidak menyurutkan semangat para atlet untuk menghasilkan medali bagi kontingen Garuda.
Salah satunya ditunjukkan oleh peraih emas cabang panahan nomor compound individu putra, Prima Wisnu Wardhana.
Selain SEA Games, atlet Indonesia juga menorehkan label juara dunia. Prestasi dari bidang olahraga dan sejumlah kabar baik dari Indonesia ini dikemas dalam liputan khusus "Jernih Melihat Dunia" yang mengajak pembaca untuk melihat harapan, menghargai perbedaan, dan menjernihkan pandangan.
Berikut ini artikel-artikel menarik tersebut.
Terpaksa berbohong demi emas SEA Games
Prima Wisnu Wardhana tidak menyangka bakal meraih medali emas di SEA Games 2017. Sebelum berangkat ke Kuala Lumpur, pemuda asal Yogyakarta itu tidak dibebani target untuk menang pada penampilan perdananya di SEA Games.
Sang ayah tak ingin membuat Prima khawatir dan menyatakan bahwa istrinya baik-baik saja, meskipun sebetulnya sedang sakit. Itu dilakukan agar Prima tetap fokus pada lomba yang dijalaninya.
Saat final, Prima sempat tertinggal dari atlet Malaysia. Namun, ia berhasil menyalip dan unggul satu poin. Emas yang diperolehnya dipersembahkan untuk sang ibu.
Baca kisahnya di artikel "Cerita Prima, Peraih Medali Emas di SEA Games yang Dibohongi Sang Ayah ".
Simak prestasi atlet-atlet Indonesia di ajang tersebut dalam liputan khusus "SEA Games 2017".
Owi/Butet Juara Dunia Badminton
Gelar juara juga dipersembahkan oleh ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia.
Di final, mereka berhasil mengalahkan mengalahkan ganda asal China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dengan skor 15-21, 21-16, 21-15.
Ini menjadi gelar juara dunia bulu tangkis kedua bagi Owi/Butet, sapaan mereka. Sebelumnya, mereka pernah juara pada edisi 2013 yang digelar di Guangzhou, China.
Berita selengkapnya dapat dibaca di "Tontowi/Liliyana Raih Gelar Juara Dunia Bulu Tangkis 2017 ".
Pesan Jokowi kepada para rektor
Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah rektor perguruan tinggi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/8/2017). Dalam pertemuan itu, Jokowi berpesan agar kampus terbebas dari gerakan radikalisme.
Untuk itu, pemerintah akan membuat acara yang mengumpulkan rektor dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Acara bertajuk deklarasi kebangsaan itu akan digelar di Bali pada akhir September 2017.
Selengkapnya dapat dibaca dalam artikel "Kumpulkan 2.000 Rektor, Jokowi Ingin Kampus Bebas Paham Radikal".
Anggrek baru seperti hantu
Taksonom dari Kebun Raya Purwodadi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan biolog Universitas Indonesia menemukan jenis anggrek baru yang benar-benar unik. Anggrek itu merepresentasikan dunia kematian.
Anggrek ini termasuk golongan holomikotropik yang menyukai lingkungan gelap. Kemunculannya tak dapat diduga dan jenis ini tidak memiliki daun sehingga tidak berfotosintesis, tetapi pada saat yang sama juga tidak bersifat parasit.
Dengan ciri-ciri tersebut, holomikotropik kerap disebut anggrek hantu.
Seperti apa anggrek baru ini? Baca lebih lanjut pada artikel "Anggrek Hantu Baru dari Indonesia, Suka Kegelapan dan Berbau Busuk".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.