JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Amran mengaku ditanya Presiden terkait sejumlah persoalan pangan, salah satunya mengenai produksi jagung di dalam negeri.
"Beliau (Presiden) tanyakan tentang jagung, bagaimana jagung sekarang. Syukur Alhamdulillah sampai dengan Agustus, sampai dengan hari ini tidak ada impor," kata Amran.
Selain jagung, Presiden juga menanyakan soal bawang.
Kepada Presiden, dia menjelaskan, bahwa saat ini produk bawang tengah diekspor ke Thailand.
"Yang dulunya kita impor dari Thailand, sekarang kita ekspor ke Thailand 5.600 ton," ujar Amran.
Amran mengatakan, ia juga menjelaskan soal perkembangan stok beras di Tanah Air.
Dia memastikan, sampai 2-3 bulan ke depan, stok beras aman. Masalah serangan hama tak akan mengganggu stok beras.
"Kami sudah meminta laporan ke 17 provinsi penghasil padi seluruh indonesia. Berapa serangan hama wereng yang ada. Itu totalnya 67 ribu hektar. Enam puluh tujuh ribu hektar kalau dibandingkan luas tanah 13 juta hektar itu kurang lebih 0,4 persen," ujar Amran.
Presiden juga menanyakan soal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan HET untuk beras medium sebesar Rp 9.450 per kilogram dan beras premium sebesar Rp 12.800 per kilogram.
Ketentuan ini akan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan yang akan segera ditandatangani dan akan mulai diberlakukan pada 1 September mendatang.
"Kalau ini kita jaga Insya Allah tidak ada lagi nanti gejolak harga yang menjadi tanggungan setiap lebaran atau tahun baru. Karena sudah ada HET, harga eceran tertinggi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.