Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulkan 2.000 Rektor, Jokowi Ingin Kampus Bebas Paham Radikal

Kompas.com - 25/08/2017, 13:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan membuat acara yang mengumpulkan rektor dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Acara bertajuk deklarasi kebangsaan itu akan digelar di Bali pada akhir September 2017.

"Kita akan mencoba mengundang rektor sekitar ya sampai 2.000-an lah di seluruh Indonesia. Tapi kalau bisa ya lebih dari itu. Karena perguruan tinggi ini 4.529, negeri maupun swasta," kata Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

(baca: Mahfud MD: Banyak Anak Muda Mengidolakan Tokoh Radikal)

Pada Jumat pagi ini, Presiden Joko Widodo didampingi Nasir sudah bertemu dengan 16 perwakilan rektor untuk membahas konsep acara tersebut.

Nasir mengatakan, pada intinya acara tersebut digelar untuk meneguhkan lagi komitmen kampus-kampus terhadap NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.

Nasir mencontohkan, salah satu yang akan dibahas dalam pertemuan akbar tersebut adalah bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum.

"Sekarang sudah ada mata kuliah Pancasila, cuma sistem pembelajarannya inilah yang harus terimplementasi pada perilaku," kata dia.

(baca: Per Hari, Telegram Hapus 10 Kanal Radikal di Indonesia)

Nasir menambahkan, dengan pertemuan ini, Presiden Joko Widodo berharap kampus-kampus tak terpapar ajaran radikalisme.

Pemerintah, kata dia, saat ini terus berupaya menghilangkan radikalisme di kampus bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara.

"Sekarang rektor sudah saya perintahkan semua. Kalau negeri melalui rektor negeri, kalau swasta melalui koordinator. Sudah saya perintahkan semua mendata tergadap orang-orang yang masuk dalam kelompok radikal," ucap Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com