Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Habis Cakap First Travel, Lupa Menabung Haji

Kompas.com - 23/08/2017, 14:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

Kedua, marilah kita pelihara spirit melakukan amal shaleh dan kebajikan namun di saat bersamaan, perkuatlah sikap wara'  (berhati-hati/tidak tergesa-gesa), hadzar (mawas diri), dan mengutamakan aqli (akal).  

Semua Muslim, bahkan yang fasiq sekalipun, umumnya memiliki hasrat berziarah ke Haramain. Siapa tak mau melihat makam Rasulullah, misalnya. Apalagi di Indonesia, setidaknya di lingkungan penulis, lebih banyak yang ta'at dibandingkan yang tidak/kadang-kadangnya.

Maka, di tengah deru impi menginjak Makkah-Madinah melalui umrah dan atau haji, dan gelombang minat ini kian hari kian bertambah, maka rasanya tak sesuai aqli jika kemudian ada yang menawarkan harga super miring.

Baca: Calon Jemaah Minta Jaminan Diberangkatkan Umrah oleh First Travel

Umpama ada yang menawarkan daging sapi murah meriah saat jelang Lebaran, sebetulnya di saat itulah sikap wara' dan hadzar kita lebih dikedepankan, sehingga tak mudah kaget dan cepat kagum dalam menghadapi realitas bombatis.

Ini perlu ditekankan karena sekiranya kita buka mata lebar, sebetulnya tak hanya First Travel. Nyaris di tiap provinsi ada saja yang berusaha melakukan modus serupa. Oleh karenanya, jangan sampai kejadian serupa berulang di daerah lainnya.

Dengan menanamkan ketidaktergesaan, juga mawas diri, maka tentu kita hanya ingin beribadah melalui mekanisme-jalur yang masuk akal, sistematis, aman, dan sesuai dengan apa yang diatur pihak berwenang.

Dengan pilihan mekanisme semacam itu sudah ada di sekeliling kita, yakni para perbankan syariah, maka sebetulnya tak ada barrier lagi dalam memulai membuka tabungan haji. Bahkan dengan saldo awal Rp 500.000, nama kita sudah terpatri sebagai amal shaleh.

Baca: Kemenag Persilahkan First Travel Ajukan Gugatan ke PTUN

Last but not least, jika yang lain begitu menggebu pergi ziarah maka pantulkanlah semangat tersebut agar kita sekuat ikhtiar dan sepenuh jiwa mengusahakan diri menjadi orang yang mampu, yakni dengan perencanaan optimal berbarengan dengan doa spartan.

Perencanaan sisi materi dan waktu adalah keniscayaan, kita sendiri yang paling tahu pengeluaran mana yang bisa ditekan juga dihilangkan. Sambil meneguhkan diri agar alokasi dana tabungan haji takkan pergi ke arus kas manapun dengan alasan apapun.

Secara simultan, sejak 'azzam dipancangkan, otomatis pula ikhtiar ditingkatkan berbarengan dengan aras doa tak henti-henti. Sebab, berdoa dan atau berikhtiar saja satu sisi maka akan lebih kental nuansa tidak menggenapkan ikhtiar.

Penulis merasakan sendiri sejak ber-'azzam pergi haji bersama istri tahun 2015 lalu, dan sungguh sudah lupa dari mana saja muncul rezeki tersebut, akhirnya awal 2017 telah lunas. Tak terkira secepat itu. Wayar zuqhu min haysu laa yahtasib.

Sungguh, kilasan peristiwa demi peristiwa penuh heboh bisa dan akan terjadi di negeri ini, tapi jangan jadilah kita yang beruntung karena mampu menuai hikmah. First Travel kiranya medium ibrah agar kita semua kian menggebu mengejar slot jemaah haji ke depan. Ayo!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com