Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Sukhoi Rusia, Menhan Pastikan AS Tak Akan Embargo Indonesia

Kompas.com - 22/08/2017, 17:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Rusia sepakat melakukan imbal beli 11 pesawat Sukhoi SU-35 dengan sejumlah komoditas nasional.

Terkait rencana tersebut, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat akan tetap terjaga.

Menurut Ryamizard, Amerika tidak akan memberlakukan kebijakan embargo, meski Indonesia menjalin kerja sama dengan Rusia.

"Tidak akan ada embargo. Makanya kita dengan semua orang baik-baik. Saya dengan Amerika itu baik-baik," ujar Ryamizard, saat menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).

"Bulan lalu saya terima surat dari Menhan (AS), ingin bertemu," tambah dia.

Ryamizard mengatakan, hubungan baik antara Indonesia dan Amerika Serikat terlihat dalam pertemuan G20 beberapa waktu lalu di Jerman.

Baca: Indonesia Beli 11 Sukhoi, Harganya 90 Juta Dollar AS Per Pesawat

Saat itu, kata Ryamizard, pihak Amerika Serikat menawarkan Presiden Joko Widodo untuk membeli pesawat buatan Amerika Serikat.

"Malah pas ketemu dengan Presiden Jokowi di G20 bilang, 'Hei Pak Jokowi beli dong pesawat kami'. Mereka malah menawarkan. Dengan Cina juga tidak ada masalah. Jangan cari-cari musuhlah," ujar Ryamizard.

Indonesia memiliki kesempatan untuk membeli Sukhoi dengan skema imbal beli.

Artinya, Indonesia membeli Sukhoi dari Rusia, dan Rusia sebagai negara penjual berkewajiban membeli sejumlah komoditas ekspor Indonesia.

Kesempatan itu kini sangat terbuka karena Rusia menghadapi embargo perdagangan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, serta sekutu-sekutunya terkait isu keamanan dan teritorial.

Baca: Sukhoi Rasa Kopi!

Sementara itu, Rusia membalas dengan mengenakan sanksi pembatasan impor dari negara-negara tersebut.

Akibat embargo dan kontra embargo ini, Rusia memerlukan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan, termasuk buah-buahan tropis, serta produk esensial lainnya.

Seperti diketahui, hubungan Rusia dan Amerika Serikat kian memburuk.

Dugaan adanya campur tangan Rusia dan hubungan dengan tim kampanye Trump di masa pemilihan presiden AS tahun lalu kini sedang menjadi sorotan utama.

Presiden Donald Trump pun telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson untuk membangun kembali hubungan antara AS dan Rusia.

Seperti diberitakan AP, Selasa (6/6/2017), Tillerson yang berbicara di Wellington, Selandia Baru, mengatakan hubungan AS-Rusia kini berada pada titik yang terendah dan kian memburuk.

Trump lalu meminta dia untuk mencoba menstabilkan hubungan dan membangun kembali kepercayaan.

Kompas TV Tiga Sukhoi Jaga Perbatasan Indonesia dengan Filipina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com