Saat rapat berlangsung, mobil mewah Hummer asal Amerika Serikat berjajar lebih dari satu unit. Plat nomor mobil E 1 KTP, E 2 KTP, hingga E 3 KTP berjajar di dalam ruko pada rentang tahun 2010.
Tim Fatmawati inilah yang diduga melakukan dua hal. Pertama, mengatur pemenang lelang. Semua peserta lelang dikumpulkan dan diatur siapa yang menang. Ada dugaan, semua peserta dapat bagian.
Kedua, menentukan harga setiap detail barang pembelanjaan seluruh kebutuhan proyek e-KTP. Sudah barang tentu ada penggelembungan alias mark up harga-harga barang. Mulai dari unit komputer hingga alat pemindai e-KTP, semuanya. Alhasil dari proyek Rp 5,8 triliun, Rp 2,3 triliun atau hampir mencapai setengah dari total nilai proyeknya, dikorupsi!
Dari penelusuran saya ini, setidaknya ada tiga dugaan soal apa yang diketahui oleh Marliem.
Pertama, Marliem memiliki rekaman pejabat dan pengusaha yang terlibat dalam korupsi e-KTP. Sebagian rekamannya bahkan sudah diperdengarkan ke penyidik KPK saat bertemu dan berkunjung ke Amerika meski Marliem menolak untuk diperiksa. Saat rapat bersama Tim Fatmawati Marliem merekam seluruh pembicaraan.
Kedua, pada tahap awal, jauh sebelum Tim Fatmawati terbentuk, Marliem diduga sudah mulai kasak-kusuk. Ia merancang proses pembuatan e-KTP sejak awal pengambilan data, penyimpanan, hingga e-KTP dicetak.
Perusahaan yang dipimpin Marliem, Biomorf Lone LLC, memang sudah berpengalaman menangani proyek serupa, diantaranya di India.
Ketiga, dari data ini, besar dugaan, bahwa Marliem menyimpan data biomterik alias data vital warga Indonesia di tahap awal yang melakukan perekaman e-KTP di tahun 2011.
Hal ini sempat saya tanyakan ke Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. Ia menolak anggapan jika Biomorf yang dipimpin Marliem menyimpan data-data ini.
Dari semua catatan ini, tidak berlebihan jika tewasnya Marliem diduga terkait dengan kasus e-KTP. Selain bahwa ia adalah saksi kunci yang menyimpan rekaman data pejabat Indonesia yang terlibat kasus korupsi e-KTP, besar dugaan ia juga memegang lengkap data warga Indonesia.
Apakah ia bunuh diri seperti yang diberitakan otoritas Amerika Serikat? Atau, ia tewas misterius karena sebuah rekayasa pada kematiannya?
Jawaban pastinya akan tetap menjadi misteri. Yang jelas, Johannes Marliem adalah saksi kunci. Ia memiliki informasi penting terkait pengungkapan kasus ini sekaligus merupakan ancaman bagi mereka yang terlibat.
Saya Aiman Witjaksono.
Salam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.