Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Gelar Simulasi Pemilu Serentak 2019

Kompas.com - 19/08/2017, 10:02 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Serentak 2019, Sabtu (19/8/2017).

Simulasi digelar di lapangan bola Kelurahan Sindang Sono, Kecamatan Sindang jaya, Kabupaten Tangerang, Banten.

Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, simulasi dilakukan untuk memantapkan rancangan Peraturan KPU (PKPU) sebelum dikonsultasikan bersama DPR nantinya.

"Betul (untuk pemantapan penyusunan PKPU), PKPU nanti, rancangan kami akan RDP (Rapat Dengar Pendapat/konsultasi) dengan Komisi II DPR," kata Ilham saat meninjau simulasi.

Menurut Ilham, ada banyak hal yang akan disoroti KPU dalam simulasi ini. Di antaranya terkait estimasi waktu yang dibutuhkan bagi warga dalam memilih lima lembar surat suara, yakni surat suara untuk memilih presiden dan wakilnya, anggota DPR, DPD, DPRD tingkat Provinsi dan DPRD tingkat Kabupaten/Kota.

Khusus untuk DKI Jakarta hanya empat surat suara, sebab tidak ada pemilihan untuk DPRD tingkat kabupaten/kota.

Dengan melakukan simulasi, KPU dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelenggaran pemilihan. Misalnya, jika mengacu pada Pilkada 2017, proses pemungutan dilakukan sejak pukul 07.00 WIB WIB hingga pukul 13.00 WIB. Setelah itu dilakukan penghitungan hasil pemilihan.

"Kami ingin tahu berapa lama mereka (warga) di TPS. Sehingga kami bisa mengantisipasi kira-kira dari pukul 07.00 pagi, sampai Jam 13.00 siang paling proper berapa orang per-TPS. Biar kami bisa atur dalam PKPU per-TPS tuh berapa orang sebetulnya yang tepat untuk Pileg-Pilpres 2019, untuk menyesuaikan lagi di PKPU-nya," kata Ilham.

Selain itu, KPU juga menguji kotak suara transaparan yang akan digunakan dalam Pemilu Serentak 2019. Dalam simulasi ini KPU membawa lima jenis kotak suara transaparan yang digunakan oleh beberapa negara.

Dengan dicoba langsung oleh masyarakat, maka KPU bisa mengevaluasi kekurangan dan kelebihan lima jenis kotak suara yang ada. Nantinya, akan dipilih satu model kotak suara yang tetap memberikan jaminan kerahasiaan pemilih.

"Kami juga mau kasih tahu itu ada kotak suara transparan. Begitu enggak sih kotak transparan yang diinginkan (masyarakat)," kata dia.

(Baca juga: KPU Akan Siasati Sisa Kotak Suara agar Bisa Digunakan pada Pemilu 2019)

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar turut hadir dalam simulasi tersebut. Ia pun mencoba melakukan pencoblosan surat suara.

Menurut dia, waktu yang dibutuhkan untuk satu orang warga dalam memilih pada lima surat suara itu sekitar tiga menit atau lebih.

"Ya sekitar 3 menit lah. begitu juga dengan lipatan surat suara, di mana semakin banyak parpol nanti semakin sulit lipatan kertasnya," kata Ahmed.

Sedangkan terkait kotak suara, Ahmed tidak banyak berkomentar. Sebab, kotak suara transparan juga merupakan hal baru baginya.

"Ya kami juga ingin mengetahui jenis kotak suara transparan, apakah (seluruh bagian kotak) yang plastik seperti yang diinstruksikan atau hanya (pada beberapa) sisinya saja. Kami harap kalau mau transparan ya dari plastik saja," kata dia.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum resmi memulai persiapan penyelenggaraan pilkada serentak 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com