DI tengah begitu banyak persoalan serius yang dihadapi dunia penerbangan kita belakangan ini, terutama yang berkaitan langsung dengan aspek keselamatan terbang atau aviation safety, ternyata ada beberapa prestasi yang berhasil diraih oleh bandara yang bernaung dibawah pengelolaan PT Angkasa Pura 1 dan 2.
Sejumlah bandara di Indonesia belakangan mendapat sorotan serius terkait kondisi "over capacity" akibat petumbuhan penumpang yang sangat pesat 10-15 tahun terakhir.
Kerja keras dari pihak pengelola bandara, walaupun berhadapan dengan tantangan yang tidak ringan, patut diberi apresiasi.
Bandara TNI Angkatan Laut Juanda yang kini berstatus Internasional dan digunakan bagi penerbangan sipil komersial di Surabaya ternyata berhasil terpilih sebagai bandara paling tepat waktu di dunia pada tahun 2016.
Penilaian itu didasarkan pada riset lembaga analis perjalanan udara asal Inggris, OAG, yang diumumkan pada bulan Januari 2017 yang baru lalu.
Bandara Juanda memang sudah masuk dalam kategori bandara besar yang menampung hingga 10 sampai dengan 20 juta penumpang setiap tahun.
Bandara Internasional Juanda memperoleh nilai rata-rata 90,30 persen on-time performance (OTP) nya.
Angka ini adalah pencapaian yang mengungguli beberapa bandara kelas dunia, antara lain Honolulu (OTP 87,53 persen), Salt Lake City di AS (OTP 87,2 persen), Bandara Brasilia di Brazil (OTP 87,07 persen), dan Brisbane di Australia (OTP 86,71 persen).
Peringkat OAG Punctuality League ini adalah hasil analisis dari sekitar 54 juta catatan penerbangan selama setahun penuh di 2016.
Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kinerja bandara dan maskapai penerbangan terbaik yang dibagi ke dalam beberapa kategori yaitu bandara kecil, bandara menengah, besar, dan utama.
OAG mendefinisikan on-time performance (OTP) sebagai penerbangan yang datang atau berangkat dalam jangka waktu 15 menit dari jadwal perencanaan waktu kedatangan dan atau keberangkatan.
Sultan Iskandar Muda dan Adisutjipto
Prestasi lainnya adalah Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh yang dinobatkan sebagai pemenang kategori World's Best Airport for Halal Travellers dalam World Halal Tourism Awards 2016.
Masalah yang berhubungan dengan "halal travellers" merupakan faktor yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Kenyamanan bagi para penumpang muslim dalam menikmati penerbangan akan sangat terganggu bila mereka tidak memperoleh kepercayaan yang penuh termasuk dalam hal fasilitas makanan halal yang akan dinikmatinya sepanjang perjalanan.