Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Anggap Pertemuan SBY-Megawati Tenangkan Situasi Politik

Kompas.com - 18/08/2017, 12:17 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hadirnya Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam peringatan HUT RI ke-72 di Istana Presiden, Kamis (17/8/2017) kemarin disebut untuk menenangkan situasi politik di dalam negeri.

Hal itu diutarakan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla ketika hadir dalam peringatan hari Konstitusi 2017, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Apalagi, dalam kesempatan yang sama Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri juga hadir. Selama 13 tahun terakhir, keduanya tidak pernah hadir bersama-sama dalam acara hari kemerdekaan di Istana.

"Otomatis (menenangkan situasi) politik. Politik itu selalu ada perbedaan-perbedaan cara, tapi tidak dengan tujuannya," kata Kalla.

Meski mengamini kehadiran SBY-Megawati untuk menenangkan situasi politik, namun Kalla mengatakan tidak ada pembicaraan khusus yang dibahas dalam pertemuan bersejarah itu.

"Biasa saja, ramah tamah tidak membicarakan substansi. Hanya ramah tamah," kata senior Partai Golkar tersebut.

(Baca: Cerita Megawati dan SBY Kembali Rayakan HUT RI di Istana Setelah 13 Tahun)

Kalla hanya mengungkapkan, pertemuan SBY-Megawati tersebut salah satunya membahas persoalan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita berbicara tentang persatuan kita, bahwa kita berbeda-beda secara politik tapi secara tujuan, ideologi negara tetap kita satu," ujar Kalla.

Untuk diketahui, hubungan Megawati dengan SBY terlihat renggang setelah  SBY menyatakan mundur dari jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan saat era Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Maret 2004 silam.

Keduanya pun sempat bersaing dalam pemilihan presiden 2004 lalu. Pilpres itu akhirnya dimenangkan SBY-JK.

(Baca: Sekjen PDI-P Sebut Pertemuan Megawati dan SBY Bukan Pertanda Koalisi)

Pada tahun 2009, SBY kembali maju berpasangan dengan Boediono, demikian pula dengan Megawati yang berpasangan dengan Prabowo. Namun, Megawati kembali harus mengakui kekalahannya.

Semenjak SBY menjadi presiden, Megawati tak sekalipun hadir dalam upacara

Lebih-lebih saat SBY menyatakan maju sebagai bakal calon presiden dalam Pilpres 2004 dan kemudian memenangkannya. Artinya, pertemuan keduanya di masa sekarang ini menjadi momentum membuka kembali sumbatan saluran komunikasi di antara mereka.

Oleh karena itu, kehadiran keduanya memberikan warna tersendiri bagi perayaan dan upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/8/2017).

Kompas TV Presiden Joko Widodo berhasil mengumpulkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden ke- 5 Megawati Soekarnoputri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com