JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, berharap kehadiran ayahnya dalam upacara peringatan hari kemerdekaan ke-72 RI di Istana Merdeka, Kamis (17/8/2017), tidak dimaknai macam-macam.
Menurut dia, SBY sebagai Presiden keenam RI hadir karena menghargai undangan yang disampaikan pihak Istana Kepresidenan.
"Artinya, bukan berarti kehadiran (SBY) itu selalu dimaknai terhadap suatu dukungan (ke pemerintah)," kata Ibas usai mengikuti upacara bendera.
Ini adalah kali pertama SBY menghadiri upacara HUT RI di Istana setelah tak lagi menjabat sebagai presiden dan digantikan Joko Widodo.
Pada 17 Agustus 2015 dan 2016, SBY lebih memilih merayakan hari kemerdekaan di Pacitan, Jawa Timur, yang merupakan kampung halamannya.
(Baca: Pertama Kali Setelah Lengser, SBY Hadiri Upacara Kemerdekaan di Istana)
Menurut Ibas, ketidakhadiran Ketua Umum Partai Demokrat di dua tahun sebelumnya dan kehadirannya di tahun ini, merupakan hal yang biasa dan tak perlu dibanding-bandingkan.
"Bisa saja tidak hadir, tidak harus setiap saat hadir," ucap Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR ini.
Ibas menegaskan, meskipun dua kali tak hadir dalam peringatan HUT RI di Istana Kepresidenan, namun semangat dan langkah SBY sesungguhnya ingin memastikan bangsa Indonesia semakin maju, adil, makmur, dan bersatu.
"Tapi memang terkadang ada pihak-pihak tertentu yg sengaja atau mencoba membenturkan soal beliau tidak menginginkan negara kita lebih maju, dan seterusnya," kata dia.
(Baca juga: Jokowi dan SBY "Cipika-cipiki", Tamu-tamu Istana Tepuk Tangan)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.