Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenakan Baju Perang Nias di Istana, Yasonna Dapat Sepeda dari Jokowi

Kompas.com - 17/08/2017, 15:02 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly menjadi salah satu dari lima orang yang mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

Yasonna dianggap menjadi peserta upacara yang memakai busana pakaian daerah terbaik dalam peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). Yasonna mengenakan pakaian adat dari Nias, Sumatera Utara.

"Sebetulnya baju perang ini. Sebetulnya lengkapnya ini, ada pedang disini, ada tombak, ada namanya balus, satu perisai," kata Yasonna, mendeskripsikan pakaian yang dia kenakan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

(baca: Lucunya Cucu Jokowi di Tengah Tamu Istana...)

Yasonna mengatakan, baju yang berwarna merah cerah tersebut diberikan oleh Kepala Adat Nias Selatan saat dia berkunjung ke sana. Yasonna merasa terhormat bisa mengenakan adat kebesaran Nias dan dapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo sebagai peserta upcara dengan busana adat terbaik.

"Kami betul-betul mengapresiasi apa yang dibuat oleh Presiden dalam rangka menghargai baju adat daerah, kebinekaan untuk kekuatan kita," kata Yasonna.

Yasonna mengaku tidak tahu akan diadakan lomba baju adat terbaik saat upacara HUT kemerdekaan RI di Istana. Lomba ini memang digelar diam-diam, dan Jokowi baru mengumumkan lima nama hasil seleksi dewan juri setelah upacara selesai.

"Eggak tahu sama sekali. Kaget aja," kata Yasonna.

(baca: Jokowi dan SBY "Cipika-cipiki", Tamu-tamu Istana Tepuk Tangan)

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku akan menyimpan dan menggunakan sepeda yang diberikan Jokowi dengan baik. Ia bahkan sempat menjajalnya sebentar saat masih berada di halaman Istana Merdeka.

"Sepedanya nanti pasti kita pakai, sekalian olahraga, itu berharga, tidak bisa dijual itu, itu disimpan sampai anak cucu," ucap Yasonna.

Kompas TV Kirab Membawa Bendera Merah Putih dan Naskah Asli Proklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com