WAE REBO, KOMPAS.com - Ratusan orang mengikuti upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di perkampungan adat tradisional Wae Rebo, di dataran tinggi Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (17/8/2017).
Ratusan warga Suku Modo dan tamu, baik warga negara Indonesia maupun asing secara khidmat mengikuti upacara yang dipimpin Kepala Korlantas Polri Irjen Royke L.
Tamu peserta upacara yang hadir sebagian besar adalah rombongan Jelajah Sepeda Flores yang digelar Kompas.
Tim Jelajah Sepeda Flores dan tamu lain tiba di Wae Rebo pada Rabu (16/7/2017), dan menginap di rumah adat.
Upacara dimulai pukul 7.20 Wit. Bendera yang dipasang di tiang lalu dibawa oleh pengurus adat melewati enam rumah adat.
Prosesi membawa bendera berakhir di depan rumah ketujuh. Tokoh adat kemudian membawa bendera ke atas rumah adat dengan cara memanjat tangga dari bambu.
Setelah di atas, tiang bendera kemudian dipasang di puncak rumah adat.
Lagu Indonesia Raya dinyanyikan selama bendera dinaikkan, diiringi musik.
Upacara dilanjutkan mengheningkan cipta dan pembacaan Pancasila yang dipimpin Irjen Royke.
Kemudian, pembacaan teks Proklamasi dilakukan oleh Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, salah satu peserta jelajah.
(baca: HUT RI, Jokowi Pakai Baju Kalimantan Selatan, Iriana Minang)
Sejarah
Yosef Katup (47), seorang pengurus lembaga pelestarian Wae Rebo mengatakan, upacara HUT Kemerdekaan RI kali ini bersejarah.
Jumlah tamu kali ini, kata dia, jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Sekarang dibanding tahun 2016 naik 100 persen. Ini di luar perkiraan kami," ucap Yosef seusai upacara.
"Ini sungguh membanggakan kami, menggugah hati kami. Kami berutang atas kehadiran Bapak-bapak, Ibu-ibu semua," tambah dia.
Sementara itu, Irjen Royke mengatakan, semua yang hadir bisa memetik semangat warga Wae Rebo.
"Di tengah-tengah lembah, jauh dari kota tapi semangat tetap ada di sini. Betapa sulit, terjal, curamnya lembah tetap hidup bahagia," ucap Royke.
Selain itu, tambah dia, upacara kali ini menjadi contoh hidup berdampingan. Seluruh warga dan tamu asal Sabang sampai Merauke bisa bersatu di Wae Rebo.
(baca: Jalan Rusak, Peserta Jelajah Sepeda Flores Dievakuasi Menuju Riung)
Perjuangan
Perjuangan menuju Wae Rebo tidak mudah. Tamu harus mendaki menyusuri jalanan setapak di pegunungan.
Butuh waktu sekitar dua jam dari akses terakhir yang bisa dilalui kendaraan hingga sampai di Wae Rebo di ketinggian 1100 meter. Tidak ada sinyal telepon seluler di sana.
Setelah upacara, sebagian besar tamu langsung turun meninggalkan perkampungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.