Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat dari Dekat Pesawat Terbang Tanpa Awak, Rajawali 720...

Kompas.com - 13/08/2017, 16:19 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan memamerkan prototipe pesawat terbang tanpa awak (PTTA) terbarunya, Rajawali UAV 720, di Lapangan Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).

Prototipe Rajawali 720 itu merupakan hasil kerja sama Balitbang Kemhan dengan PT Bhineka Dwi Persada.

Kepala Bidang Matra Udara Balitbang Kemhan Kolonel Lek Samwil mengatakan, proses pembuatan dan pengembangan dimulai sejak 2016.

Unmaned aerial vehicle itu kemudian diuji coba di lapangan terbang Pusat Teknologi Roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (27/7/2017). 

"Pengembangannya (Rajawali 720) selama satu tahun. Balitbang Kemhan bekerja sama dengan pihak swasta dari PT Bhineka Dwi Persada," ujar Samwil, Minggu (13/8/2017).

(Baca juga: Bertemu P6-ATAV, Kendaraan Tempur Buatan Dalam Negeri yang Tahan Terjangan Proyektil)

Ide pembuatan Rajawali 720, lanjut Samwil, berangkat dari kebutuhan untuk mengawasi daerah perbatasan yang sulit dilalui kendaraan patroli maupun personel TNI.

Rajawali 720 mampu terbang 24 jam menggunakan bahan bakar Pertamax dengan radius jelajah 20 kilometer hingga 1.000 Km.

Selain itu, Rajawali 720 bisa mengudara hingga ketinggian jelajah 8.000 meter di atas permukaan laut dengan kecepatan 135 km per jam atau 73 knots.

Keunggulan lain yang dimiliki Rajawali 720 yakni desain yang aerodinamis dan sayap depan di bagian depan pesawat atau yang dikenal dengan istilah cannard.

Menurut Samwil, dengan desain seperti itu, Rajawali mampu terbang dengan kecepatan rendah sehingga pesawat tidak akan jatuh meski sedang mengalami mati mesin (engine breakdown).

"Desain Rajawali ini aerodinamis dan memiliki cannard di bagian depan. Jadi saat terbang rendah dan kecepatan rendah dia bisa gliding (melayang). Desain ini mencontoh drone yang dibuar oleh negara-negara Eropa," kata Samwil.

Rajawali 720 ini dilengkapi dengan sistem integrasi yang cukup canggih. Drone tersebut mampu mengirim gambar pantauan ke mobile command center secara real time.

Prototipe yang rencananya diproduksi massal ini sanggup tinggal landas dan mendarat di landasan pendek karena memiliki kemampuan take-ofd run sepanjang 200 meter.

(Baca juga: Serunya Naik Panser Anoa Saat Car Free Day...)

Pameran produk-produk industri pertahanan diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan dalam rangka memperingati HUT RI ke 72.

Pameran dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi militer.

Selain Rajawali 720, dipamerkan berbagai produk alutsista buatan dalam negeri, seperti Panser Anoa 2 dan kendaraan tempur "Komodo" buatan PT Pindad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com