Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ormas Radikal Mengakar hingga Daerah, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Kompas.com - 11/08/2017, 21:41 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang mengkaji pembubaran organisasi kemasyarakatan selain Hizbut Tahrir Indonesia yang dinilai bertentangan dengan Pancasila.

Meski tidak berbasis keagamaan, ormas yang akan dibubarkan pemerintah ini dinilai memiliki gerakan yang lebih radikal. Bahkan, kegiatan ormas tersebut aktif berjalan di sejumlah daerah.

Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra mengatakan, pemerintah harus cepat membubarkan ormas tersebut agar kegiatannya tidak menjalar ke daerah lain.

"Kalau sudah ada di beberapa provinsi, saya kira serius itu. Pemerintah harus tegas. Keadaan seperti itu tidak bisa dibiarkan," kata Azyumardi di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat, (11/8/2017).

Jika terus dibiarkan, Azyumardi khawatir daerah lainnya akan menjadi ladang baru bagi ormas tersebut untuk menyemaikan bibit radikal.

"Sekarang sudah ada di beberapa provinsi. Lah kalau dibiarkan nanti sebentar lagi akan ada di lebih banyak provinsi. Itu merupakan ancaman serius bagi NKRI,  bukan hanya Pancasila," ucap dia.

(Baca juga: Bubarkan Ormas, Pemerintah Dinilai Berperan Jaga Pilar Bangsa)

Rektor UIN Jakarta itu pun mendesak pemerintah agar segera melakukan langkah cepat untuk mencegah ideologi ormas anti-Pancasila menjalar lebih luas.

"Jadi jangan diproses hukum dulu, karena itu akan lama. Jadi dibekukan dulu atau dibubarkan dulu. Setelah itu proses hukumnya bisa dilanjutkan. Mereka yang terkena itu bisa mengajukan atau membawa kasusnya ke pengadilan," tutur dia.

Kompas TV Jokowi Dituding Presiden Diktator (Bag 2)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com