JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN untuk memerangi narkoba.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato peringatan 50 tahun ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8/2017).
"Ancaman besar kejahatan lintas batas yang perlu mendapatkan perhatian ASEAN adalah perdagangan obat-obatan terlarang. Kita harus menyatakan perang kepada narkoba dan obat-obat terlarang," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Jokowi menilai, peredaran narkoba saat ini bisa merusak generasi muda yang harusnya bisa berkontribusi bagi masa depan negara.
"Kita tidak ingin para pemuda di ASEAN kehilangan masa depannya karena dirusak obat-obat terlarang. Untuk itu tidak ada jalan lain kecuali bersatu menyelamatkan ASEAN dari narkoba dan obat-obat terlarang," kata dia.
Baca: Setelah 50 Tahun, Apa yang Membuat ASEAN Tetap Bertahan?
Jokowi menambahkan, pada usia 50 tahun ini, ASEAN selalu bersama bergandengan tangan dalam semangat persaudaraan.
Berjalan bersama untuk menciptakan ekosistem perdamaian, kokoh menjaga stabilitas, serta bergerak terus mewujudkan kesejahteraan bersama.
Ia berharap, kerja sama yang baik ini terus terjalin antara semua negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
"Selamat ulang tahun ASEAN, bersama ASEAN Indonesia maju, bersama Indonesia ASEAN kuat," kata Jokowi.
Tembak di tempat
Sebelumnya, Jokowi menginstruksikan aparat hukum untuk menembak di tempat para bandar narkoba yang beroperasi di Indonesia.
"Sudah saya katakan, sudahlah tegasin saja. Terutama pengedar-pengedar narkoba asing yang masuk dan sedikit melawan. Sudah, langsung ditembak saja. Jangan diberi ampun," ujar Jokowi dalam pidato acara Mukernas PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).
"Karena betul-betul kita ini ada pada posisi yang darurat di dalam urusan narkoba," lanjut dia.
Menurut Jokowi, Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) di bawah kepemimpinan Budi Waseso sudah tegas menindak para bandar narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.