SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin dunia pendidikan Indonesia menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi yang kini sedang bekembang pesat. Jokowi melihat dunia pendidikan di Indonesia sama sekali tidak berkembang. Hal itu dilihat dari jurusan pendidikan tidak ada yang berubah dari tahun ke tahun.
"Kenapa di universitas kita dari dulu sampai sekarang hanya ada fakultas ekonomi, hukum, sosial politik, teknik. Padahal ini perubahan global sudah cepat sekali," ujar Jokowi ketika jadi pembicara dalam pembukaan Kongres ke-10 Himpunan Indonesia Untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) di Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/8/2017).
"Kenapa tidak ada fakultasi retail manajemen? Kenapa tidak ada fakultas resources management? Kenapa tidak ada fakultas green building?" lanjut dia.
Bahkan, Jokowi memberikan contoh ekstrem dalam hal pendidikan pengembangan dari desain grafis, yakni animasi.
(Baca: Jokowi Minta Mendikbud Kembangkan Jurusan Baru di SMK)
"Kenapa tidak ada fakultas animasi, nanti jurusannya meme juga bisa misalnya," lanjut Jokowi.
Sontak ruangan langsung riuh rendah mendengar pernyataan Jokowi itu. Mereka ada yang tertawa sembari mengangguk-anggukan kepala. Ada yang mengggeleng-gelengkan kepala. Banyak pula yang langsung berdiskusi pelan dengan orang di sebelahnya.
Jokowi melanjutkan, dirinya tidak main-main dengan pernyataan itu. Perubahan global, khususnya teknologi, memang semestinya diikuti dengan persiapan agar Indonesia tidak jadi negara tertinggal dibandingkan negara lainnya.
"Jangan kita terlewatkan melakukan antisipasi ini sehingga tak bisa lagi mengejar perubahan yang ada dan akhirnya kita ini ditinggal," ujar Jokowi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.