JAKARTA, KOMPAS.com - Keriuhan menjelang Pilkada Jawa Barat 2018 sudah mulai terasa. Perhelatan masih lama, bahkan pendaftaran pasangan bakal calon juga baru dibuka pada awal 2018.
Akan tetapi, "keramaian" seputar bursa bakal calon yang akan diusung partai-partai telah dimulai.
Sejumlah nama disebut-sebut sebagai kandidat kuat bakal calon gubernur. Salah satunya Ridwan Kamil, yang saat ini masih menjabat Wali Kota Bandung.
Ridwan Kamil sejak awal menjadi kandidat bakal calon yang paling dijagokan. Sejumlah survei menempatkannya pada posisi teratas dibandingkan nama-nama lain.
Survei UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang dirilis 4 Juli lalu, menunjukkan, elektabilitas Emil mencapai 40,40 persen.
Nama lainnya berada di bawahnya, seperti Deddy Mizwar (22,38 persen), Dede Yusuf (12,57), Iwa Karniwa (10,44 persen), dan Dedi Mulyadi (10,08 persen).
Baca: Alasan PDI-P Hampir Tutup Pintu untuk Ridwan Kamil
Hingga kini, baru satu partai yang menyatakan kepastian akan mengusung Ridwan Kamil, yaitu Partai Nasdem.
Sementara, dua partai besar "penguasa" kursi DPRD Jawa Barat, PDI Perjuangan dan Golkar, hampir pasti tak akan membuka pintu untuk Ridwan Kamil.
Beberapa partai lain juga sudah melirik figur lain, seperti Deddy Mizwar.
Pakar komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, keputusan partai besar untuk tak melirik Ridwan Kamil karena langkahnya dinilai terburu-buru menerima pinangan Nasdem.
"Ini sebuah pembelajaran politik bagus. Kalau mau diusung, ya jangan buru-buru dan jangan menerima pinangan buru-buru juga," kata Hendri saat ditemui di Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Baca: Nasdem Upayakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Meski Lewat Jalur Independen
Meski demikian, menurut dia, Ridwan Kamil masih punya jalan lain untuk maju bertarung di Pilkada Jabar.
Karir politik Ridwan Kamil tak akan terhenti hanya karena tak dapat "pintu" Golkar dan PDI-P.
"Belum tentu (karir politik mati). Kan politik itu jalan terus ya, bisa ke kanan bisa ke kiri. Kalau ada tembok ya cari jalan lain," ujar dia.
Langkah Ridwan Kamil
Menurut Hendri, ada tiga hal yang bisa dilakukan Ridwan Kamil saat ini.
Pertama, fokus menggarap dukungan dari partai-partai lain selain PDI-P dan Golkar. Sebab, saat ini belum ada figur yang dominan.