Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Guru dari Sultra Jadi Lulusan Terbaik IPDN

Kompas.com - 09/08/2017, 08:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.014 orang pamong praja secara serentak melontarkan topi mereka ke udara sebagai luapan kegembiraan berhasil menyelesaikan pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Sebagian praja langsung melakukan sujud syukur di Lapangan Utama Kampus IPDN, Jawa Barat, tempat mereka sebelumnya melakukan upacara kelulusan, Selasa (8/8/2017).

Setelah itu, mereka meluapkan rasa haru dan gembira dengan berpelukan dan berfoto bersama kerabat tercinta.

Tak sedikit praja yang meneteskan air mata bahagia.

Namun, kegembiraan hari itu paling dirasakan oleh Yegi Wirianto Pratama, (22), yang menjadi lulusan terbaik program S1 di angkatan XXIV Tahun 2017.

Ia mengantongi indeks prestasi kumulatif sebesar 3,86, paling tinggi dibanding teman-teman seangkatannya.

Baca: Rektor IPDN Pastikan Pamong Praja Siap Jalankan Revolusi Mental

Presiden Joko Widodo langsung menyematkan penghargaan Pradnya Utama kepada Yegi atas prestasinya.

"Ahamdulillah berkat doa dari orangtua, rekan-rekan, dan rezeki dari Tuhan, saya dipercaya (menjadi lulusan terbaik)," kata Yegi saat ditemui usai upacara.

Yegi mengatakan, untuk menjadi lulusan terbaik di IPDN, harus mempunyai niat, tekad, dan ketekunan yang tinggi.

Sebab, pendidikan di IPDN bukan semata-mata dilihat dari sisi intelektualitas, tetapi ada kegiatan pelatihan dan pengasuhan.

"Kita harus membagi waktu dan intinya konsisiten tekun dan terus belajar kapanpun ada waktu dan yang terpenting selalu berdoa," kata dia.

Yegi mengaku siap untuk ditempatkan di mana pun sebagai lulusan IPDN, termasuk di desa terpencil, daerah perbatasan, dan pulau terluar.

Baca: Jokowi Ingatkan Praja Lulusan IPDN agar Tak Alergi terhadap Kritikan

Namun, ia berharap, apabila sudah mendapatkan cukup pengalaman, bisa ditugaskan di tempat asalnya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

"Jika ilmu sudah cukup, dan keterampilan sudah cukup, yang namanya putra daerah harus kembali ke daerah membangun daerahnya sendiri," ujar Yegi.

Sementara, Ayah Yegi, La Ode Gurumbia (48), tak bisa menyembunyikan rasa gembira melihat kesuksesan anaknya.

La Ode bekerja sebagai guru SMP di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, sementara istrinya adalah ibu rumah tangga.

Dia bersyukur anaknya bisa menempuh pendidikan di IPDN selama 4 tahun dan mendapat pendidikan yang keseluruhan biayanya ditanggung negara.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com