JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah khilaf karena meminta dirinya tidak maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.
Menurut Khofifah, pria yang akrab disapa Cak Imin itu sebenarnya orang yang demokratis.
Hal ini disampaikan Khofifah menanggapi pernyataan Cak Imin mengaku sudah melobi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak memberi izin Khofifah terjun ke Pilkada Jawa Timur.
"Saya pikir ketika beliau (Cak Imin) men-state (mengatakan) itu barangkali ada yang keselip," kata Khofifah usai mengikuti rapat di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Selasa (8/8/2017).
"Karena proses demokrasi, saya meyakini Pak Muhaimin menjunjung tinggi proses kesetaraan," tambah dia.
(Baca: Muhaimin: Bu Khofifah Jangan Memaksakan Diri, daripada Kalah)
Khofifah mengaku telah berkunjung ke sejumlah wilayah di Jawa Timur. Dalam kunjungan tersebut, menurut Khofifah, masyarakat mendukung dirinya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.
Dukungan itu muncul meskipun dirinya hingga saat ini belum mendeklarasikan diri akan maju dalam kontestasi politik tersebut.
"Saya belum memutuskan tapi proses di lapangan itu kan luar biasa sih, saya datang ke Sumenep mereka (warga) support luar biasa. Saya datang ke Pamekasan mereka support luar biasa dengan berbagai ekpsresi mereka," kata Khofifah di Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK), Jakarta, Selasa (8/8/2017).
"Saya datang ke Bojonegoro mereka juga memberikan support, itukan semuanya natural gitu, saya datang lagi ke Mojokerto di salah satu pesantren yang cukup prestisius juga ternyata supportnya luar biasa," tambah dia.
Cak Imin sebelumnya mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi perihal Khofifah dan Pilgub Jatim.
(Baca: Desak Khofifah Maju Pilkada Jatim, Santri Bakal Galang Tanda Tangan Ulama Madura)
"Saya sudah sampaikan ke Presiden bahwa ini satu-satunya provinsi yang NU-nya sangat kuat hanya Jawa Timur. Kalau bisa Bu Khofifah tidak usah diizinkanlah, jadi menteri saja," kata Muhaimin dalam halalbihalal di kediamannya, Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7/2017).
Cak Imin juga mengklaim bahwa Presiden Jokowi setuju karena menilai bahwa Khofifah lebih baik konsentrasi di kementeriannya.
"Ya, bagus juga sih, orang dia saatnya konsentrasi di menteri," kata Muhaimin menirukan ucapan Jokowi.
Menurut Cak Imin, Khofifah sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Jatim, tetapi selalu gagal. Oleh karena itu, ia berharap ada kader lain dari PKB dengan latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) untuk maju sebagai calon gubernur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.