Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin: Bu Khofifah Jangan Memaksakan Diri, daripada Kalah

Kompas.com - 07/08/2017, 14:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengingatkan, Khofifah Indar Parawansa untuk mempertimbangkan lagi niatnya maju menjadi bakal calon Gubernur Jawa Timur dalam Pilgub Jatim 2018.

Cak Imin, sapaan Muhaimin, mengakui elektabilitas Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nadlatul Ulama itu saat ini masih kuat.

Ia mengaku khawatir apabila dukungan warga Nahdliyin terpecah menjadi dua, antara Khofifah dan Saifullah Yusuf, malah tak satu pun dari keduanya yang akan menang.

"Makanya saya ingatkan kepada Bu Khofifah jangan memaksakan diri. Lebih baik bersatu. Daripada nanti kita pecah dan kalah juga dia," kata Cak Imin di Jakarta, Senin (7/8/2017).

(baca: Khofifah: Saya Tidak Tahu Apa yang Membuat Cak Imin Khawatir)

Muhaimin menambahkan, PKB sudah pernah mendukung penuh Khofifah saat Pilgub Jatim 2008 dan 2013.

Ia mengatakan, kini saatnya NU bersatu mendukung Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

"Sudah saatnya, tidak perlu pecah lagi. Buat apa? Bersatu saja. Bersatu. Itu imbauan. Tetapi masalah tetap maju kan itu hak individual," ucap Cak Imin.

(baca: Soal Pilkada Jatim, Khofifah Sudah Selesai 'Check Sound')

Dalam berbagai kesempatan, Khofifah selalu menggunakan istilah check sound untuk menjawab sejauh mana kesiapannya menghadapi Pilkada Jawa Timur 2018.

Chek sound ini maksudnya upaya menyerap aspirasi sebelum mendeklarasikan pencalonan.

Terakhir kepada wartawan, Menteri Sosial itu menyebut bahwa proses check sound sudah selasai.

(baca: Khofifah: Oalah, Mungkin Mas Imin Khilaf...)

"Insya Allah check sound sudah selesai, sekarang tinggal menyamakan frekuensi. Kalau sudah frekuensi sama, itu sirkuitnya langsung running well gitu," ucapnya.

Ditanya apakah hasil check sound tersebut dirinya akan maju Pilkada Jatim atau tetap menjabat Mensos, Khofifah enggan membeberkannya.

"Wis tho, ya begitu. Ya nantilah...," kilahnya.

(baca: Survei: Gus Ipul 40,90 persen, Khofifah 34,20 Persen)

Begitu juga saat dimintai tanggapannya tentang hasil survei elektabilitas The Initiative Institute pada Juni 2017. Hasil survei, elektabilitas Khofifah menempel ketat Saifullah Yusuf (Gus Ipul)

"Yang melakukan survei kan tetap punya hak untuk melakukan itu dan saya juga mengikuti. Sampai tahapan itu sih, belum ada update baru," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com