Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala Bekraf Saat Ajak Taeyon dan Hyoyeon SNSD ke Indonesia

Kompas.com - 03/08/2017, 09:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menceritakan rencana hadirnya anggota girl band asal Korea Selatan, SNSD, untuk memeriahkan acara "Countdown to Asian Games 2018" di Indonesia.

Bulan lalu, Triawan yang didapuk menjadi utusan khusus Indonesia untuk Korea oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengunjungi Korea Selatan. Dia datang bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.

"Pada saat itu, saya bertemu salah satu personel SNSD, yaitu Hyoyeon (bukan Yoona seperti diberitakan sebelumnya, red). Saya juga ketemu Psy yang (nyanyi) 'Gangnam Style'," kata Triawan di Perpustakaan Habibie dan Ainun, Jakarta Selatan, Rabu (2/8/2017).

Triawan pun berencana mengundang mereka ke acara "Countdown to Asian Games 2018" yang akan diselenggarakan pada 18 Agustus 2017.

Menurut Triawan, Asian Games merupakan pesta olahraga terbesar dunia setelah Olimpiade. Hanya saja, lanjut dia, Indonesia kurang mempromosikan Asian Games.

Padahal, di negara-negara lain biasanya sudah mempromosikan perhelatan Asian Games sejak 5 tahun sebelumnya. Sedangkan Indonesia tinggal punya waktu 1 tahun untuk mempromosikan Asian Games 2018.

"Nah, sedang dinegosiasikan untuk mendatangkan personel SNSD, bukan SNSD-nya. Mereka Taeyeon dan Hyoyeon (bukan Yoona seperti diberitakan sebelumnya, red)," kata Triawan.

(Baca juga: Kepala Bekraf Ungkapkan Alasan Pemerintah Undang SNSD ke Jakarta)

Hal itu sekaligus membantah isu yang berkembang di media sosial bahwa SNSD akan memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2017.

Selain itu, Triawan juga membantah berbagai kritik yang menyebutkan bahwa pemerintah tak mengangkat musisi lokal untuk mempromosikan Asian Games 2018.

Dia mengatakan, 90 persen musisi yang berpartisipasi dalam "Countdown to Asian Games 2018" adalah musisi lokal. Di antaranya Raisa dan Tulus.

"Karena ini (Countdown to Asian Games 2018) flavour-nya (rasa) Asia, ya mesti ada ke-Asia-an nya. 90 persen (artis) yang berpartisipasi musisi lokal kok. Kenapa sih 1-2 orang (artis Korea yang diundang) saja ribut, kenapa mesti negatif?" kata Triawan.

Kompas TV JK Gelar Rapat Tertutup Terkait Persiapan Asian Games

Catatan redaksi:
Pada Kamis (3/8/2017) pukul 22.10 WIB, Redaksi Kompas.com mengoreksi judul dan isi artikel sebelumnya yang memuat nama Yoona SNSD. Yang betul adalah Hyoyeon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com