Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Jika Ada Anggota yang Terlibat Jaringan Narkoba, Saya Anggap Berkhianat

Kompas.com - 01/08/2017, 21:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berkomitmen membersihkan institusinya dari kejahatan narkotika.

Ia tak segan-segan menindak tegas anak buahnya yang membantu jaringan narkotika.

"Pernah dilakukan di Riau dan Sumatera Utara, ada anggota terlibat, tertembak mati. Saya anggap dia berkhianat," ujar Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Apalagi, jika anggotanya sendiri merupakan bandar narkoba.

Kapolri menegaskan, tak segan memecat oknum polisi yang terbikti terlibat.

Dalam kasus di Medan tahun lalu, ada anggota polisi yang membekingi komplotan pengedar.

 

Ia ikut dalam tim yang mengamankan bandar narkoba tersebut, namun ternyata berkhianat.

Baik pengedar dan anggota polisi itu kemudian ditembak karena melawan petugas.

Baca: Kapolri: 1,2 Juta Butir Ekstasi Asal Belanda Seharga Rp 600 Miliar

Meski demikian, Polri akan melihat seberapa jauh peran anggota tersebut dalam kejahatan narkotika.

"Kalau dia pemakai pasti dia kita berikan kode etik. Kalau tidak ada barang bukti, maka dia direhab," kata Tito.

Namun, Tito tidak akan mentolerir jika anggota tersebut bertindak sebagai bandar narkotika dan melindungi jaringan tertentu.

"Jadi kalau ada anggota yang bandar, saya tindak tegas," lanjut dia.

Sebaliknya, jika anggota tersebut berhasil mengungkap sindikat narkoba, maka Kapolri akan memberi penghargaan.

Senada dengan Kapolri, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memastikan sikap tegas jika bawahannya, termasuk petugas bea cukai, terlibat untuk mengamankan jaringan narkotika.

Tak sedikit ditemui oknum Bea Cukai yang disuap agar barang haram itu masuk melalui perbatasan.

"Sebagai pimpinan kita kan membuat keseimbangan. Satu sisi kita akan memberi semangat pada mereka yang loyal, dedikatif, menjalankan tugas, dan kita melakukannya (penindakan) setiap hari," kata Sri.

"Tapi kalau dari tim kami ada yang kolaborator atau bagian, kami akan tindak tegas. Saya selama ini minta masyarakat dan Dirjen Bea Cukai untuk melakukan pengawasan ke jajaran kita," lanjut dia.

Kompas TV Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat mengusulkan agar eksekusi mati terhadap terpidana narkoba berlangsung di Kalbar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com