Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Terlibat Cegah Eksploitasi Seksual Komersial Anak

Kompas.com - 01/08/2017, 11:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Eksploitasi seksual komersial anak (ESKA) semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial pada 2013, sebanyak 6,3 persen dari populasi anak-anak perempuan mengalami kekerasan seksual.

Pada periode yang sama, sebanyak 6,4 persen dari populasi anak-anak laki-laki juga mengalami kekerasan seksual.

Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan, jumlah anak-anak di Indonesia saat ini mencapai sekitar 87 juta atau 34 persen dari total penduduk.

Menurut Pribudiarta, jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak terlihat semakin meningkat, karena orang-orang makin sadar mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual terhadap anak.

"Perlindungan anak berbasis masyarakat efektif untuk meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap potensi kekerasan," kata Pribudiarta dalam seminar bertajuk "Pembelajaran Upaya Pencegahan Eksploitasi Seksual Komersial Anak dan Kekerasan Seksual terhadap Anak di Masyarakat Adat dan Perkotaan" di Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Pemerintah menargetkan pada 2030 mendatang, tidak terjadi lagi kekerasan terhadap anak dan kesetaraan gender bisa terwujud.

Oleh sebab itu, dia pun menuturkan keterlibatan seluruh pihak termasuk masyarakat sangat berperan penting dalam pencapaian target ini.

Seminar dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat, salah satunya dari Lembaga Perlindungan Anak Desa (LPAD) Kuta Lombok Tengah.

TGH Abussulhi Khairi dari LPAD Kuta mengatakan, banyak tantangan dalam melakukan perlindungan terhadap anak, tak terkecuali tantangan adat.

Di Lombok Tengah, kata Abussulhi, masih banyak kejadian kawin-cerai di mana si laki-laki adalah seorang dewasa yang mengincar perempuan yang masih tergolong usia anak-anak.

Kawin paksa dan pembatasan kesempatan pendidikan juga banyak terjadi karena kepercayaan masyarakat yang menganggap peran perempuan hanyalah di dalam rumah.

"Tempat kami juga menjadi kawasan ekonomi khusus (pariwisata), marak sekali kafe-kafe ilegal dan prostitusi," kata Abussulhi.

(Baca juga: Mayoritas Anak Korban Kekerasan Seksual Tidak Mau Melanjutkan Sekolah)

Namun, beruntung berkat sekadar masyarakat yang mulai terbangun, sebanyak 20 kafe ilegal ditutup oleh pemerintah daerah setempat.

Selain terjadi di masyarakat rural, kekerasan seksual terhadap anak juga banyak terjadi di daerah perkotaan.

Menurut Endang Supriyati dari Yayasan Bandungwangi, Jakarta, sosialisasi kepada masyarakat akan kekerasan seksual terhadap anak harus terus dilakukan.

"Sosialisasi bisa dilakukan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang saat ini banyak ada di Jakarta," kata Endang.

Endang mengatakan, orang tua kini semakin dituntut perannya dalam perlindungan terhadap anak.

Sebagai bagian dari deteksi dini, orang tua juga diharapkan membangun komunikasi yang erat dengan anak, dan mau mendengarkan apapun permasalahan anak.

Kompas TV KPAI Prihatin Terhadap Korban Pencabulan di Palembang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com