Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Pimpinan AM Hendropriyono Optimistis Lolos ke Senayan

Kompas.com - 01/08/2017, 08:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) optimistis bakal lolos ke Senayan untuk periode 2019-2024.

Optimisme itu merujuk pada hasil verifikasi internal yang dilakukan partai pimpinan Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono itu di seluruh wilayah.  

Sekretaris Jenderal PKPI Imam Anshori Saleh mengklaim, secara keseluruhan hasil verifikasi internal menunjukkan tren positif.

"Seluruh daerah kepengurusan hampir rampung, semangat kader untuk memenangi pilkada dan Pileg 2019 nanti juga luar biasa tinggi," kata Imam  dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2017) malam.  

Dia menjelaskan, tujuan verifikasi internal adalah untuk mengetahui kondisi riil mesin PKPI di masing-masing daerah.

Mengacu UU Pemilu yang baru, sambungnya, PKPI sebagai partai peserta Pemilu 2014 sudah pasti ikut Pemilu 2019. PKPI hanya perlu memastikan meraup suara lebih dari 4 persen dalam pemilu legislatif agar mendapat kursi di DPR.

"Karena itu, verifikasi internal ini bertujuan untuk lebih memantapkan persiapan kader-kader sampai di tingkat paling bawah, yaitu kecamatan, kelurahan dan desa. Dan ternyata, hasilnya luar biasa bagus. Ini yang membuat kami semakin yakin lolos ke Senayan," ujarnya.

Imam merinci bahwa beberapa daerah yang menunjukkan tren positif bagi PKPI adalah DKI Jakarta, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Jawa Barat dan Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Papua.

"Bahkan, beberapa wilayah tersebut sudah optimis bisa mengantarkan kadernya ke Senayan," ujar dia.

(Baca juga: "Tidak Ada Partai Politik yang Siap untuk Pemilu 2019")

Mantan wakil ketua Komisi Yudisial ini menjelaskan, tingginya antusiasime kader dan dukungan masyarakat ke PKPI tidak lepas dari sosok AM Hendropriyono yang dekat dengan semua kalangan.

Selain itu, kata Imam, masyarakat juga makin positif dalam merespons keberadaan PKPI karena menjadi partai pertama yang menyatakan akan mencalonkan Joko Widodo pada Pilpres 2019 nanti.

"PKPI sudah mendeklarasikan akan mencalonkan Joko Widodo sebagai capres 2019 nanti. Belum ada partai lain, PKPI sudah deklarasi terbuka mendukung Joko Widodo," kata doktor ilmu hukum tata negara itu.

Kompas TV Ini Survei Harian Kompas Soal Sistem Pemilu Ideal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com