Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Menyongsong Hari Bakti AURI 29 Juli 2017

Kompas.com - 29/07/2017, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

TANGGAL 29 Juli 1947, pesawat Dakota India dengan registrasi VT-CLA bertolak dari Singapura menuju Jogjakarta dengan membawa obat-obatan dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia.

Menjelang pendaratan di Pangkalan Udara Maguwo, pesawat Dakota ini diserang dua buah pesawat P-40 Kitty Hawk Belanda. Pesawat jatuh di Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, dekat Desa Ngoto, Bantul, Yogyakarta. Kecuali satu orang, Gani Handonocokro, semua awak dan penumpangnya gugur.

Peristiwa inilah yang melatarbelakangi peringatan Hari Bakti Angkatan Udara pada setiap tanggal 29 Juli. Tercatat sebagai penumpang antara lain Dr Abdulrachman Saleh, Adisumarmo Wiryokusumo, Zainal Arifin, Pilot Alexander Noel Constantine (wing commander Australia).

Salah satu korban yang tewas, Marsekal Muda Udara Profesor Doktor, dokter Abdulrahman Saleh.

Yang menarik dari almarhum, profesi utamanya adalah dosen pada Geneeskundige Hogeschool di zaman Belanda dan Ika Dai Gakko di zaman Jepang, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Spesialisasi beliau adalah "fisiologi" atau ilmu faal.

Abdulrahman Saleh lahir di Jakarta, 1 Juli 1909, sebagai anak kedua dari 11 orang bersaudara keluarga besar Dr Muhammad Saleh asal Salatiga dengan Emma Naimah asal Jakarta.

Dr Muhammad Saleh, seorang dokter lulusan Stovia than 1911, memiliki 4 orang anak yang meneruskan profesinya sebagai dokter, mereka adalah Prof Dr Abdulrahman Saleh, Dr Azis Saleh, Dr Alibasah Saleh dan Dr Abubakar Saleh.

Bapak Ilmu Faal

Abdulrachman Saleh lulus sebagai dokter dari GHS (Geneeskundige Hooge School) dan kemudian memperdalam pengetahuannya di bidang ilmu faal (fisiologi).

Dia sangat sibuk dengan banyak kegiatan pendidikan, antara lain sebagai dosen pada sekolah dokter NIAS (Nederland Indische Artsen School) di Surabaya dan kemudian di zaman Jepang menjadi staf pengajar pada Perguruan Tinggi Kedokteran di Jakarta.

Kegiatan sehari-harinya diisi dengan mengajar dan praktik. Di akhir zaman Jepang, Abdulrachman Saleh dikukuhkan sebagai profesor atau guru besar dalam lingkungan Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Perguruan Tinggi.

Dia banyak sekali menggeluti bidang ilmu faal dalam profesinya sebagai dokter. Sebagai penghargaan atas jasanya yang sangat besar di bidang kedokteran pada umumnya, dan ilmu faal pada khususnya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah meresmikan Dr Abdulrachman Saleh sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia pada 5 Desember 1958.

Sebagai penghargaan dan penghormatan atas jasa-jasanya, pada 15 Februari 1961, pemerintah Republik Indonesia mempersembahkan Bintang Mahaputra yang diterima secara simbolik oleh Ibu Abdulrachman Saleh.

Giat di bidang olahraga

Abdulrachman Saleh juga aktif di bidang olahraga. Di zaman Belanda, ia menekuni atletik dan terbang layang. Ia aktif di berbagai organisasi olahraga, antara lain Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (Gelora) dan Poesat Tenaga Rakyat (Poetra) serta di awal tahun 1946. Sempat pula memimpin rapat besar olahraga di Gedung Habipraya Surakarta.

Mendirikan RRI

Mungkin jasa terbesar dari seorang Abdulrachman Saleh bagi negeri ini adalah kiprahnya di bidang komunikasi radio nasional. Pada 1934, Abdulrachman Saleh memelopori berdirinya perkumpulan Vereniging voor Oosterse Radio Omroep (VORO).

Ketika pusat radio pendudukan di Merdeka Barat ditutup karena menyiarkan naskah proklamasi, Abdulrachman Saleh membuat radio siaran nasional dengan membangun pemancar radio di rumahnya sendiri yang berkekuatan 100 Watt.

Siaran kemudian diselenggarakan dari ruang laboratorium ilmu faal dengan nama "The Voice of Free Indonesia". Stasiun Radio Indonesia Merdeka inilah yang menyiarkan pidato Bung Karno pada 25 Agustus 1945 dan juga pidato Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 29 Agustus 1945.

Kegiatan ini membawa Abdulrachman Saleh menjadi Ketua Organisasi Radio Republik Indonesia. Konon kabarnya, jargon RRI yang menentang penjajahan di Indonesia "Sekali di Udara tetap di Udara" adalah merupakan ide beliau.

Bagi penghormatan kepada jasa beliau yang telah menyebarluaskan berita Kemerdekaan Indonesia ke dunia internasional, patung beliau diabadikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Berkiprah di Angkatan Udara

Pada 24 Januari 1946, Presiden Soekarno mendekritkan perubahan nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Sejalan dengan itu, TRI jawatan penerbangan berdasarkan penetapan presiden No.6/SD/1946 tanggal 9 April 1946 diubah menjadi TRI Angkatan Udara.

Demonstrasi pesawat terbang oleh AURI pada peringatan yang pertama di Maguwo, Yogyakarta, pada 20 Maret 1947.IPPHOS Demonstrasi pesawat terbang oleh AURI pada peringatan yang pertama di Maguwo, Yogyakarta, pada 20 Maret 1947.
Jajaran pimpinannya terdiri dari Komodor Udara S Suryadarma sebagai Kepala Staf, dibantu oleh dua orang wakil terdiri dari Wakil Kepala Staf I Komodor R Soekarnen Martokoesoemo dan Wakil Kepala Staf II Komodor Muda Udara A Adisutjipto.

Sebagai mantan penerbang olahraga sebelum Perang Dunia II, Abdulrachman Saleh bergabung dengan Angkatan Udara, dan tidak lama kemudian dipercaya sebagai Komandan Pangkalan Udara Maospati di Madiun.

Setelah itu, beliau juga menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Bugis di Malang pada 9 April 1947. Dua hal dikembangkan pada dua pangkalan udara ini yaitu bidang pendidikan dan teknik pesawat terbang.

Pendidikan meliputi pula penyelenggaraan Sekolah Radio Udara dan di bidang teknik meliputi perbaikan serta pemeliharaan pesawat terbang. Selain itu, Abdulrachman Saleh melakukan pembenahan dan penertiban organisasi Pangkalan Udara.

Karbol

Karbol adalah nama panggilan populer bagi Marsekal Muda Anumerta Abdulrachman Saleh. Beliau dikenal sebagai tokoh yang serbabisa atau "allround" alias multitalenta.

Seorang penerbang yang ahli teknik dan juga menguasai tentang radio, guru besar dalam ilmu kesehatan khususnya ilmu faal, berprestasi dibidang olahraga, menguasai leadership dan manajemen, berwibawa, jujur, serta senantiasa mendahulukan kepentingan tugas dibanding urusan pribadi.

Upacara pemberian brevet AURI oleh KSAU Komodor (U) S Suryadarma di Kalijati, Februari 1951.IPPHOS Upacara pemberian brevet AURI oleh KSAU Komodor (U) S Suryadarma di Kalijati, Februari 1951.
Mengharapkan semua lulusan Akademi Angkatan Udara dapat mencontoh keteladanan dan mampu mencapai kualitas seorang perwira sekelas Abdulrachman Saleh, maka para Taruna AAU dipanggil dengan nama "karbol".

Hal ini pertama kali diusulkan oleh Bapak Saleh Basarah, setelah beliau mengunjungi United States Air Force Academy (USAFA) di Colorado Spring, Amerika Serikat.

Para cadet di sana dipanggil dengan nama "Doollies", nama kecil dari General USAF James H Doollitle, seorang penerbang andal yang serba bisa. Jenderal bintang empat pertama dalam jajaran US Air Force yang bukan berasal dari lulusan akademi. Beliau adalah berasal dari pengadaan Perwira Cadangan Divisi Udara US Army.

Terinspirasi oleh hal tersebut, maka "Letnan Kolonel" Saleh Basarah waktu itu mengusulkan kepada pimpinan Angkatan Udara untuk memberikan nama panggilan bagi Taruna Angkatan Udara dengan nama "karbol".

Setiap 29 Juli, keluarga besar Angkatan Udara memperingatinya sebagai hari bakti. Di setiap hari bakti Angkatan Udara pula, nama besar Abulrachman Saleh beserta seluruh nama para pahlawan, pelopor, pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia hadir kembali dalam semangat yang tidak pernah surut dalam tetap mengembangkan sayap Tanah Air, "Swa Bhuana Paksa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com