Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dilakukan Agus Yudhoyono dalam Pertemuan SBY-Prabowo?

Kompas.com - 28/07/2017, 06:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, ikut dalam pertemuan ayahnya dengan Ketua Umun Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman SBY, Cikeas, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017).

Agus merupakan calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Demokrat pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Selain itu, Agus juga diprediksi menjadi calon presiden atau calon wakil presiden yang diusung Demokrat pada Pilpres 2019.

Namun, apa yang dilakukan Agus dalam pertemuan tersebut?

Sekretaris Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, Agus tidak berbicara pada pertemuan tersebut. Sebab, hanya SBY dan Prabowo saja yang berbicara.

"Biasa kalau pertemuan dua partai politik itu yang kita konvensi, meskipun kelompoknya banyak yang mendampingi, maka yang bicara adalah pimpinan partai," kata Hinca, usai pertemuan, Kamis malam.

Hinca melanjutkan, SBY dan Prabowo duduk bersebelahan, dengan jarak duduk hanya sekitar 1,5 meter. Setelah kedua ketua umum partai tersebut, duduk sekretaris jenderal kedua partai.

Agus duduk persis di belakang Hinca. Posisi tempat duduk juga diatur sesuai dengan hierarki jabatan di partai.

"Ya kita susun aja tempatnya. Sesuai dengan di partai. Jadi misalnya sekjen, wakil ketua umum, dan seterusnya. Nah, Mas AHY persis di belakang saya," ujar Hinca.

(Baca juga: SBY dan Prabowo Sepakat Mengawasi Penguasa agar Tak Melampaui Batas)

Meski ada Agus yang namanya digadang-gadang ikut meramaikan Pilpres 2019, namun pertemuan SBY-Prabowo tidak membahas nama-nama calon untuk Pemilu 2019. Nama Agus juga tidak disindir di situ.

Hinca mengatakan, pertemuan yang berlangsung tertutup itu hanya membahas Pemilu 2019 secara umum.

"Tidak menyebut nama orang, tapi kami bicara sampai 2019. Karena itu di-follow up nanti, setelah itu pertemuannya makin kecil, makin kecil, dan makin intens," ujar Hinca.

Kompas TV Langkah Kuda Agus Yudhoyono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com