Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Berencana Beli Sukhoi dan "Drone" Tembak

Kompas.com - 26/07/2017, 19:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan membeli 11 unit pesawat Sukhoi dan 6 unit drone untuk memperbaharui alat utuama sistem persenjataan (alutsista). Saat ini negosiasi tengah dilakukan dengan negara produsen.

Untuk pesawat Sukhoi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, akan membeli sebelas unit dari pemerintah Rusia.

"Beli sebelas. Sudah negosiasi pembelian," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Presiden, Rabu (26/7/2017).

Sementara untuk drone, Kemenhan berencana membeli enam unit. Namun, belum ditentukan dengan negara mana yang akan diajak kerja sama dalam hal pengadaan drone.

"Lagi cari yang bagus, yang murah agar bisa beli lalu kita kembangkan," ujar Ryamizard.

(Baca: Ditawari Alutsista dari Negara Asing, Jokowi Ingatkan Indonesia Harus Tetap Mandiri)

Sejauh ini, baru China yang akan menjajaki kerja sama soal pengadaan drone ini. Salah satu perusahaan pembuat drone asal Negeri Tirai Bambu itu akan berkunjung ke Indonesia untuk memperlihatkan produknya.

Ryamizard menegaskan bahwa pengadaan drone cukup mendesak. Mengingat kondisi geografis Indonesia, khususnya di perbatasan, yang sulit diakses secara fisik.

"Jadi kita butuh banyak. Kita kan negara kepulauan. Lagian ini lebih murah daripada pesawat," ujar Ryamizard.

Kepala Badan Sarana Pertahanan Lasamana Muda Leonardi menambahkan, berdasarkan kajian TNI Angkatan Udara, drone yang dibutuhkan tidak hanya untuk pemantauan, namun juga bisa mengakomodasi senjata.

"Mintanya yang MALE (medium altitude long endurance) ya, supaya bisa mendeteksi, mengidentifikasi dan kemungkinan bisa menyerang, menjatuhkan bom," ujar Leonardi.

Kompas TV Bandung Aerofest digelar dalam rangka bulan Dirgantara 2017 dan dibuka Komandan Lanud Husen Sastranegara mulai 26-30 April.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com