Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kasus Novel Baswedan, Polri Dianggap Tidak Kompak

Kompas.com - 26/07/2017, 16:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriyani menganggap penyidik tidak kompak dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Ia curiga tak ada koordinasi yang jelas antara Polda Metro Jaya yang menangani perkara dengan Mabes Polri.

"Ada semacam kesimpangisuran, misal Polda di awal menyatakan akan bongkar kasus secara tuntas. Kami dengar Mabes yang kirim orang ke Novel," ujar Yati di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

Selama ini, Yati menganggap Polda Metro Jaya dan Mabes Polri berjalan sendiri-sendiri. Apalagi, kata dia, beberapa kali pernyataan Mabes Polri diluruskan oleh Polda Metro Jaya.

"Kami pertanyakan kekompakannya. Khawatir ada ketidakompakan yang membuat kasus ini terhambat," lanjut dia.

(Baca: Novel Baswedan: Harapan Orang yang Menyerang Saya Sia-sia, Tak Ada Gunanya)

Direktur Elsekutif LBH Jakarta Alghifari Aqsa mengatakan, dari keterangan yang dihimpun, ada tim lain di luar penyidik Polda Metro Jaya yang menemui keluarga Novel. Mereka mengaku anggota Densus 88.

Saat itu, kedua petugas itu menyerahkan dua foto yang kemudian diserahkan Novel kepada penyidik.

"Kita berpikiran positif bahwa tim itu mungkin ingin cari fakta dan melindungi Novel," ujar Alghifari.

Petugas tersebut juga mendekati para saksi dan meminta informasi terkait peristiwa yang menimpa Novel. Namun, saat dikonfirmasi ke Polda Metro Jaya, penyidik mengaku tidak tahu dari mana Novel mendapat foto tersebut.

Ia menduga ada tim lain yang diutus untuk memberi petunjuk kepada Novel.

"Tidak tahu juga, bisa saja tim satu lagi ditunjuk Kapolri. Kita harus cari tahu tim ini siapa yang jadi koordinator, yang kasih perintah," kata Alghifari.

Kompas TV KPK Gelar Doa Bersama Untuk Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com