Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pengungkap 1 Ton Sabu hingga Polisi Penolong Dapat Pin Emas dari Kapolri

Kompas.com - 18/07/2017, 12:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 52 polisi mendapatkan pin emas dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian karena dianggap berprestasi bagi Polri.

Penerima pin emas itu diantaranya Kasubdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Bambang Yudhantara Salamun bersama Tim Gabungan Satuan Tugas Merah Putih.

Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu melalui dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang Banten.

"Saya beri penghargaan ke mereka karena masalah ini jadi salah satu atensi utama Polri. Kita menyatakan perang pada narkoba bersama teman-teman BNN," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

(baca: Begini Cara Pelaku Membawa 1 Ton Sabu)

Tito mengatakan, pengungkapan ini merupakan prestasi sekaligus rasa prihatin karena mengetahui longgarnya pengamanan wilayah perairan di area sentral.

Sabu seberat 1 ton itu hampir masuk ke pulau Jawa dan berencana diedarkan di wilayah Jabodetabek.

Kemungkinan, kata Tito, penyelundupan itu bukan kali pertama terjadi di dermaga kosong tersebut.

(baca: Cerita AKP Rosana tentang Suasana Mencekam Saat Gerebek Penyelundup 1 Ton Sabu)

Di samping itu, penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi jajaran kepolisian agar lebih serius lagi dalam memerangi narkoba.

"Kita perlu ambil tindakan yang keras dan tegas pada jaringan narkoba ini, terutama pengedar utama, bandar utama. Termasuk WNA," kata Tito.

Masih terkait narkotika, penghargaan juga diberikan kepada Wakil Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, Kombes Jhon Turman Panjaitan dan timnya atas penggagalan peredaran 1,8 ton ganja di Pidie, Aceh.

(baca: Polisi Buru Sopir Truk Bermuatan 1,7 Ton Ganja di Pidie)

Ganja tersebut sudah siap dikirim dan diedarkan ke pulau Jawa sebelum polisi menangkap tiga pelaku.

Selain itu, Kapolri juga menyematkan pin emas kepada Aiptu Rutaman, anggota Satlantas Polres Way Kanan, Lampung.

Ia dikenal sebagai "polisi baik hati" di media sosial setelah kisahnya menjadi viral.

Rutaman dianggap berprestasi karena membantu korban kecelakaan di Lampung dan membawanya ke rumah sakit.

(baca: Survei Kompas: Polri Semakin Diapresiasi Publik)

Tak sampai di situ, ia juga menalangi biaya berobat keluarga yang kecelakaan.

Penghargaan itu tak serta merta diberikan karena ramai diperbincangkan di media sosial.

Tito mengaku menurunkan tim dari Mabes Polri dan Polda Lampung untuk menyelidiki apakah kejadian tersebut dibuat-buat atau spontanitas.

"Dua tim bergerak, mengecek secara diam-diam mengatakan bahwa itu adalah natural, spontan. Sehingga kita lihat sendiri berita itu viral dimana-mana," kata Tito.

"Saya berikan penghargaan untuk memotivasi anggota lain agar budaya melayani secara tulus seperti ini yang perlu dikembangkan di kepolisian," lanjut dia.

Penghargaan juga diberikan kepada polisi yang membantu seorang ibu bersalin di jalan saat mudik beberapa waktu lalu.

Tito mengatakan, budaya menolong dan mengayomi seperti itu patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh anggota kepolisian lainnya.

Tito menganggap polisi-polisi tersebut layak mendapat penghargaan.

"Tujuan saya memberikan penghargaan ke seluruh jajaran Kepolisian untuk memberikan motivasi anggota lain agar meniru yang baik seperti ini. Sekaligus memberi penekanan pada anggota agar budaya negatif yang bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri itu untuk jangan dilakukan," kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com