Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Tim Gabungan Kasus Pelindo, KPK Libatkan BPK, PPATK, dan Pansus

Kompas.com - 17/07/2017, 19:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, KPK akan segera membentuk tim gabungan untuk mempermudah kontrol dan monitor perkembangan kasus PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Hal itu disampaikan Agus seusai menerima kunjungan Pansus Pelindo, di Gedung KPK, pada Senin (17/7/2017) siang.

Agus mengatakan, tim gabungan terdiri dari KPK, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Dan kami sarankan ada vocal point (perwakilan) dari Pansus Pelindo yang nanti bisa memberikan update ke seluruh anggota Pansus mengenai perkembangan yang terjadi," kata Agus.

"Mudah-mudahan dengan cara begitu, kita saling kontrol, monitor perjalanan kasus ini ke depan," lanjut Agus.

Baca: Pansus Angket Pelindo Minta KPK Segera Tindak Lanjuti Hasil Audit BPK

 

Agus mengatakan, KPK akan segera menindaklanjuti laporan Pansus Pelindo.

Pada pertemuan hari ini, Pansus Pelindo menyerahkan hasil audit investigatif BPK atas perpanjangan konsesi JICT.

Adapun hal-hal lain yang menjadi perhatian Pansus Pelindo seperti perpanjangan kontrak Terminal Peti Kemas Koja, proyek Kalibaru (New Priok) serta penerbitan obligasi global, juga akan ditindaklanjuti oleh KPK.

"Tadi disampaikan Bu Rieke (soal) Koja, Kalibaru. Mengenai perpanjangan Koja. Soal perbandingan Priok Baru dan Teluk Lamong dan global bond. Itu segera kami tindak lanjuti," kata Agus.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pansus Pelindo Rieke Diah Pitaloka mengatakan, Pansus berharap KPK bisa mengungkap kasus yang merugikan keuangan negara dengan nilai yang cukup fantastis itu.

Berdasarkan temuan BPK, potensi kerugian negara akibat perpanjangan konsesi JICT senilai Rp 4,08 triliun.

Ia berharap, tidak ada pihak-pihak yang melakukan upaya intervensi dalam kasus ini.

"Karena kami sepakat kasus ini bisa menjadi pintu masuk bagi kita semua untuk membenahi tata kelola BUMN," kata Rieke.

"Sehingga BUMN betul-betul bisa menjadi tulang punggung perekonomian negara, memberikan keuntungan untuk sebesar-besarnya kemaslahatan rakyat Indonesia," kata Rieke. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com