Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler: CEO Telegram Minta Maaf hingga Pembunuhan Juragan Kuda

Kompas.com - 17/07/2017, 06:03 WIB

1. CEO Telegram Minta Maaf pada Pemerintah Indonesia

CEO Telegram Pavel Durov meminta maaf pada pemerintah Indonesia karena tidak tahu bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya menghubungi Telegram sejam 2016.

Terkait kebijakan pemblokiran telegram yang diambil pemerintah Indonesia, Durov menawarkan tiga solusi. Salah satunya, Durov mendukung pemblokiran semua channel publik yang berhubungan dengan terorisme sesuai laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Telegram juga sedang membentuk tim moderator khusus yang paham bahasa dan budaya Indonesia. Dengan begitu, laporan-laporan tentang konten berbau terorisme bisa diproses dengan lebih cepat dan akurat.

Baca selengkapnya di sini. Baca juga: 

Jokowi: Pemblokiran Telegram Demi Keamanan Negara
5 Layanan Internet yang Diblokir Sebelum Telegram

Ikuti perkembangan berita soal pemblokiran telegram dalam topik Telegram Diblokir di Indonesia.

Selanjutnya, pemerintah Indonesia megubah sebutan Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara. Beijing protes.

 

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi
2. Beijing Protes Indonesia Ubah Laut China Selatan Jadi Laut Natuna Utara

Indonesia baru-baru ini mengubah penyebutan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara. Keputusan Indonesia untuk menyebut Laut China Selatan dengan Laut Natuna Utara itu memicu kritik dari Beijing.

Seperti dikutip dari CNN, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menganggap penggantian penyebutan nama itu tak masuk akal.

"Penggantian nama ini tak masuk akal dan tidak sesuai dengan upaya standarisasi mengenai penyebutan wilayah internasional," kata Geng Shuang, Minggu (16/7/2017).

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: Peta Baru NKRI, Laut China Selatan Diganti Jadi Laut Natuna Utara

Berita terpopuler berikutnya dari lapangan sepak bola. Djanur, pelatih Persib, megundurkan diri. Kenapa?

 

3. Alasan Djadjang Nurdjaman Mundur dari Kursi Pelatih Persib

Djanur atau Djajang Nurdjaman menyatakan mundur sebagai pelatik Persib. Keputusan ini disebutnya sudah bulat. Ia juga sudah meminta restu dari manajemen Persib.

Pernyataan ini disampaikan Djanur usai Persib tumbang 1-2 di kandang Mitra Kukar, Sabtu (15/7/2017) malam.

Alasan mundurnya Djanur adalah karena ia merasa tidak mampu memperbaiki peforma Persib di musim ini.

Hingga pekan ke-15, Persib masih berada di posisi ke-12 klasemen. Djanur pun mengakui jika capaiannya tersebut jauh dari ekspektasi bobotoh dan manajemen.

Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Djanur: Saya Minta Maaf kepada Bobotoh

Berita berikutnya adalah soal Jokowi yang menghabiskan akhir pekannya dengan kembali main ke mall dan membuat heboh pengunjung.

 

4. Jokowi Jalan-Jalan ke GI Bareng Kaesang dan Kahiyang

Presiden Joko Widodo kembali jalan-jalan ke Mall Grand Indonesia di Jakarta, Minggu (16/7/2017). Kehadiran Jokowi langsung menghebohkan pengunjung mall.

Mereka berebutan untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan orang nomor satu di Indonesia itu.  Foto dan video Jokowi berada di mall pun langsung tersebar dengan cepat di media sosial.

Ini bukan yang pertama Jokowi jalan-jalan ke mall di Jakarta. Sebelumnya, Jokowi juga pernah mengisi akhir pekannya di Grand Indonesia. Baca: Jokowi Temani Cucunya Potong Rambut di Grand Indonesia

Sebelumnya, Jokowi juga pernah mengejutkan pengunjung saat tiba-tiba muncul di mall Pondok Indah. Baca: Jokowi Bikin Heboh Pengunjung Pondok Indah Mall

Berikutnya, berita yang ramai dibaca adalah soal kasus pembunuhan juragan kuda.

 

Dalam kasus pembunuhan Abdul Waris (60), seorang juragan kuda di Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, akhir Juni lalu, polisi menetapkan istri korban, Hajja Nurliah (55), dan kedua anaknya serta tiga orang pembunuh bayaran sebagai tersangka.KOMPAS.com/Junaedi Dalam kasus pembunuhan Abdul Waris (60), seorang juragan kuda di Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, akhir Juni lalu, polisi menetapkan istri korban, Hajja Nurliah (55), dan kedua anaknya serta tiga orang pembunuh bayaran sebagai tersangka.
5. Otak Pembunuhan Juragan Kuda Ternyata Anak dan Istrinya Sendiri

Polisi sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Abdul Waris (60), seorang juragan kuda di Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada akhir Juni lalu.

Dari keenam tersangka, tiga orang di antaranya adalah istri dan dua anak kandung korban. Satu anak kandung korban, ZA (25), merupakan pelaku yang paling terakhir ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolres Polewali Mandar AKBP Hanny Andhyka Sarbini mengatakan, anak perempuan korban ini ditetapkan sebagai tersangka karena diduga ikut dalam perencanaan pembunuhan terhadap ayahnya dengan menyewa pembunuh bayaran bersama ibunya, Hajjah Nurliah (55), dan saudara laki-lakinya.

Ada apa di balik pembunuhan terhadap juragan kuda yang didalangi oleh istri dan anaknya sendiri? Baca selengkapnya di sini.  Baca juga: Anak Kandung Otak Pembunuhan Juragan Kuda Tengah Hamil 2 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com