Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perwira Dapat Kuota Khusus dalam Rekrutmen Akpol, Ini Penjelasan Mabes Polri

Kompas.com - 14/07/2017, 18:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

Kompas TV Seleksi sudah diambil alih Mabes Polri sehingga calon yang tidak lolos memungkinkan untuk lolos, begitu juga sebaliknya.

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan penerimaan siswa baru Akademi Kepolisian (Akpol) tak hanya terjadi di Polda Jawa Barat, tetapi juga di Polda Sumatera Utara. Ada kuota khusus di luar kuota reguler untuk mengikuti seleksi Akpol tingkat pusat.

Semestinya, kuota Akpol Polda Jawa Barat hanya 14 calon taruna. Namun, ada satu calon taruna lagi di peringkat 26 yang ikut jadi peserta seleksi.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan adanya kuota khusus tersebut. Namun, ia memastikan bahwa pemilihan calon taruna di luar kuota reguler itu bukan karena orang tuanya pejabat di Polda Sumut.

"Rekrutmen Akpol tidak ada kolusi atau penyalahgunaan yang dilakukan. Memang ada satu penambahan sesuai dengan talent scouting yang ada karena kemampuan yang ada, dia berprestasi," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/7/2017).

(Baca: Kapolri Tegur Kapolda Jabar soal Putra Daerah dalam Seleksi Akpol)

Martinus mengatakan, Mabes Polri menyediakan kuota khusus di luar kuota reguler bagi calon taruna yang memiliki kemampuan khusus di bidang tertentu. Calon taruna tersebut diusulkan oleh Polda, kemudian diikutkan seleksi tingkat pusat sama dengan yang lainnya.

Dengan demikian, belum tentu calon taruna tersebut lolos tahapan selanjutnya hanya karena masuk kuota khusus.

"Talent scouting, misalnya, dalam satu sisi dia kurang, misal nilai kesehatannya kurang. Itu yang buat ranking dia jatuh. Tapi prestasinya bagus," kata Martinus.

Tak hanya di Polda Sumut, di Polda Jawa Barat juga ada calon taruna yang masuk program talent scouting sebanyak empat orang.

(Baca: Kapolri Sebut Istilah Putra Daerah Tak Diterapkan dalam Seleksi Akpol)

Dilansir dari Tribunnews.com, para calon taruna Akpol keberatan karena kuota tambahan ini diberikan kepada anak yang saat mengikuti ujian masuk berada pada urutan ke-26. Padahal masih banyak urutan yang nilainya lebih bagus.

Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, membenarkan bahwa ada satu orang yang ditunjuk langsung oleh Mabes Polri ikut diberangkatkan dari Sumut.

Ia memastikan peserta penunjukan langsung tersebut adalah anak dari Karo Ops Polda Sumut Kombes Pol Iman Prakoso.

"Iya, anak Karo Ops Polda Sumut. Namun itu penujukan dari Mabes Polri, bukan dari Polda Sumut. Penunjukannya itu subjektif, kami juga tidak tahu apa alasan penunjukan itu. Bisa saja ada dari polda lain yang kuota tidak terpakai. Yang jelas, mereka ini juga belum pasti lulus, mereka harus ujian lagi," ujar Nainggolan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com