JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan penerimaan siswa baru Akademi Kepolisian (Akpol) tak hanya terjadi di Polda Jawa Barat, tetapi juga di Polda Sumatera Utara. Ada kuota khusus di luar kuota reguler untuk mengikuti seleksi Akpol tingkat pusat.
Semestinya, kuota Akpol Polda Jawa Barat hanya 14 calon taruna. Namun, ada satu calon taruna lagi di peringkat 26 yang ikut jadi peserta seleksi.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan adanya kuota khusus tersebut. Namun, ia memastikan bahwa pemilihan calon taruna di luar kuota reguler itu bukan karena orang tuanya pejabat di Polda Sumut.
"Rekrutmen Akpol tidak ada kolusi atau penyalahgunaan yang dilakukan. Memang ada satu penambahan sesuai dengan talent scouting yang ada karena kemampuan yang ada, dia berprestasi," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
(Baca: Kapolri Tegur Kapolda Jabar soal Putra Daerah dalam Seleksi Akpol)
Martinus mengatakan, Mabes Polri menyediakan kuota khusus di luar kuota reguler bagi calon taruna yang memiliki kemampuan khusus di bidang tertentu. Calon taruna tersebut diusulkan oleh Polda, kemudian diikutkan seleksi tingkat pusat sama dengan yang lainnya.
Dengan demikian, belum tentu calon taruna tersebut lolos tahapan selanjutnya hanya karena masuk kuota khusus.
"Talent scouting, misalnya, dalam satu sisi dia kurang, misal nilai kesehatannya kurang. Itu yang buat ranking dia jatuh. Tapi prestasinya bagus," kata Martinus.
Tak hanya di Polda Sumut, di Polda Jawa Barat juga ada calon taruna yang masuk program talent scouting sebanyak empat orang.
(Baca: Kapolri Sebut Istilah Putra Daerah Tak Diterapkan dalam Seleksi Akpol)
Dilansir dari Tribunnews.com, para calon taruna Akpol keberatan karena kuota tambahan ini diberikan kepada anak yang saat mengikuti ujian masuk berada pada urutan ke-26. Padahal masih banyak urutan yang nilainya lebih bagus.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, membenarkan bahwa ada satu orang yang ditunjuk langsung oleh Mabes Polri ikut diberangkatkan dari Sumut.
Ia memastikan peserta penunjukan langsung tersebut adalah anak dari Karo Ops Polda Sumut Kombes Pol Iman Prakoso.
"Iya, anak Karo Ops Polda Sumut. Namun itu penujukan dari Mabes Polri, bukan dari Polda Sumut. Penunjukannya itu subjektif, kami juga tidak tahu apa alasan penunjukan itu. Bisa saja ada dari polda lain yang kuota tidak terpakai. Yang jelas, mereka ini juga belum pasti lulus, mereka harus ujian lagi," ujar Nainggolan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.