Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerahkan Pasukan di Perbatasan, Panglima TNI Jamin ISIS Tak Masuk Indonesia

Kompas.com - 12/07/2017, 15:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI sudah mengirim pasukan ke wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Marawi, Filipina Selatan.

Pengerahan pasukan ini dilakukan karena wilayah Marawi saat ini sudah diduduki oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Gatot mengatakan, ada beberapa wilayah yang berpotensi digunakan militan ISIS untuk masuk ke Indonesia, yakni Kalimantan Utara, Manado, Bitung, dan Ternate.

Pulau-pulau kecil seperti Morotai, Miangas, dan Talaud.

"Ini semuanya sudah ditempati pasukan. Angkatan laut patroli. Angkatan udara melakukan pengintaian dengan pesawat pengintai," kata Gatot, seusai menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian dan Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2017, di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Baca: Panglima TNI Yakin ISIS Duduki Filipina untuk Masuk ke Indonesia

Menurut dia, satu wilayah bisa dijaga 10 personel hingga satu pleton, tergantung kebutuhannya.

Gatot meyakini, pasukan yang dikerahkan mampu mencegah masuknya militan ISIS dari Marawi ke wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.

Hingga saat ini belum ada satu pun militan ISIS yang menerobos masuk ke wilayah perbatasan.

"Saya jamin sampai dengan saat ini tidak ada yang bisa lolos," kata dia.

Gatot juga yakin bahwa tujuan ISIS menduduki wilayah Filipina Selatan adalah untuk masuk ke Indonesia.

Baca juga: Pelibatan TNI di Marawi Bisa Cegah Penyebaran ISIS ke Indonesia

Sejak dulu, ISIS berusaha menguasai wilayah yang memiliki banyak sumber daya alam.

Sementara, Marawi adalah wilayah yang minim sumber daya alamnya.

Kendati demikian, Gatot membantah wacana bahwa TNI akan mengirimkan pasukan ke Marawi untuk membantu menggempur pasukan ISIS di wilayah itu.

"Tidak ada pengiriman pasukan kesana, karena tidak semudah kita mengirim pasukan. DPR harus menyetujui, (parlemen) disana harus juga," ujar Gatot.

Kompas TV Perayaan kemenangan Irak melawan teroris ISIS bertambah, setelah pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi dipastikan tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com