Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Soekarno Ingin Pindahkan Ibu Kota ke Palangkaraya?

Kompas.com - 05/07/2017, 18:21 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Reorientasi tata ruang

Rizal menambahkan, konsep megapolitan Soekarno menjangkau sampai Purwakarta di Jawa Barat. Di sekeliling Jakarta ada hutan, kebun, pertanian.

"Ada reorientasi tata ruang dengan porsi 70 persen untuk ruang hijau dan ruang biru serta 30 persen ruang abu-abu," kata dia.

Ruang hijau yang disebut Rizal merujuk pada tanaman, sementara ruang biru adalah air, dan abu-abu merupakan aspal, beton, atau bangunan.

Rencana-rencana pengembangan megapolitan yang mencakup Jakarta tersebut, ungkap Rizal, bisa ditemukan di Gedung Pola—belakangan berganti nama menjadi Gedung Perintis Kemerdekaan. 

"Mimpi-mimpi Soekarno tentang reorientasi tata ruang Indonesia ada di situ," ujar Rizal.

Ide-ide Soekarno, sebut Rizal, dulu dikembangkan kajiannya oleh Dewan Perancang Nasional, cikal-bakal Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Bedanya dengan sekarang yang paling nampak, imbuh dia, adalah pada sosok pimpinannya.

Dewan Perancang Nasional, kata Rizal, dipimpin oleh "pemimpi" seperti Mohammad Yamin. Jauh sebelum jadi pejabat negara, Yamin adalah sastrawan dan penulis puisi, selain sejarawan.

Adapun pimpinan Bappenas sejak era Soeharto, lanjut Rizal, adalah teknokrat yang jelas tak bekerja atas dasar imajinasi dan mimpi.

Argumentasi Rizal yang meragukan Soekarno benar-benar pernah punya niat memindahkan ibu kota ke Palangkaraya juga ditopang oleh kebijakan lain Presiden pertama Indonesia tersebut.

"Soekarno itu menentang program keluarga berencana (KB) dan anti-ekspansi konsumsi beras," ujar Rizal.

Menentang KB ini, tutur Rizal, dalam konteks Indonesia butuh pertambahan penduduk untuk mengisi semua pulau yang dimiliki.

Indonesia juga tak akan pernah punya cukup sumber daya tentara untuk menjaga semua pulau dan wilayahnya, sehingga memastikan ada penduduk di setiap pulau jadi penting, termasuk dengan munculnya program transmigrasi.

Ilustrasi sawah
KOMPAS.com/ Syahrul Munir Ilustrasi sawah

Lalu, ekspansi konsumsi beras, tutur Rizal, ditentang Soekarno dengan alasan praktis. Sebanyak-banyaknya produksi padi nasional yang berpusat di Jawa tak akan cukup memenuhi lonjakan kebutuhan beras seluruh penduduk Indonesia bila ekspansi konsumsi beras dibiarkan.

"Dari semua rentetan itu, makin jelas yang didorong Soekarno adalah membagi beban dari Jakarta yang sudah menjadi ibu kota politik dan wajah muka Indonesia, bukan sekadar memindahkan Ibu Kota," kata Rizal.

(Baca juga: Timbul Tenggelamnya Wacana Pemindahan Ibu Kota)

Soal daya dukung

Halaman:


Terkini Lainnya

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com