Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penusukan Anggota Brimob Punya Dua Identitas

Kompas.com - 03/07/2017, 16:07 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zuhdan Arif Fakrullah mengatakan, Mulyadi, pelaku penusukan dua polisi di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, beridentitas ganda.

Hal tersebut diketahui setelah identitas pelaku ditelusuri melalui database Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

"Ia punya KTP (identitas) dua," kata Zuhdan di Kemendagri, Senin (3/7/2017).

Zuhdan mengatakan, Mulyadi terdaftar sebagai penduduk Agam, Sumatera Barat dan Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Zuhdan, pelaku memiliki dua identitas karena tidak mengurus administrasi perpindahan penduduk, melainkan membuat identitas baru.

Selain itu, belum melakukan perekaman data KTP elektronik (e-KTP).

Baca: Penusuk Brimob Bertindak Sendirian, Tak Terkait Kelompok Teroris

Untuk mengetahui bahwa Mulyadi memiliki dua identitas, kata Zuhdan, pihaknya cukup memasukkan unsur-unsur identitas pelaku ke dalam sistem pusat data SIAK.

Misalnya nama, Nomor Izin Kependudukan (NIK), tempat dan tanggal lahir, serta nama Ibu dan Bapak.

Setelah unsur itu dimasukkan pada kolom sistem sourcing pusat data tersebut, Kemendagri menemukan dua nama Mulyadi dengan unsur-unsur yang serupa pada kedua identitas tersebut.

"Ada orang dengan nama Mulyadi, kaitannya di Sumatera Barat itu dengan ibu yang sama. Dia punya tempat tinggal di bekasi dan Agam, tapi ibunya sama," kata Zuhdan.

Meski demikian, Zudan memastikan bahwa pada data terakhir yang tercatat pelaku merupakan seseorang yang bertempat tinggal di Bekasi bersama kakak iparnya, yakni Hendriyanto dan istrinya.

Baca: Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

"Kalau dilihat dari empat unsur yang lain, nama ibu, NIK dan tempat tinggal serta rekam jejak, maka dia benar adalah Mulyadi seperti yang dikatakan oleh pihak kepolisian," kata Zuhdan.

Sebelumnya, berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian terhadap Hendriyanto terungkap bahwa sekitar tiga bulan lalu Mulyadi membeli sebuah sangkur melalui toko online.

Namun, saat itu Hendriyanto tidak mengetahui untuk apa pembelian sangkur tersebut.

"Dia juga pamit pulang kampung. Menemui temannya di Jakarta ternyata melakukan penikaman anggota (Polri) di masjid," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Pada peristiwa yang terjadi Jumat (30/6/2017) malam lalu, dua polisi menjadi korban, yakni AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bachtiar.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB. Mulyadi kemudian tewas ditembak setelah mencoba melarikan diri.

Kompas TV Dua anggota brimob korban penusukan menjalani pemulihan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com