Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke Ragunan, Jokowi dan Keluarganya Tetap Membeli Tiket

Kompas.com - 29/06/2017, 20:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski berstatus Presiden RI, Joko Widodo rupanya tetap membeli tiket untuk masuk ke Taman Margasatwa Ragunan.

Demikian juga Ibu Negara Iriana Jokowi, dua anaknya yaitu Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu serta serombongan pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang selalu mengikuti Jokowi.

"Iya, beli (tiket masuk) semua. Saya juga bingung. Jadi enggak enak kan. Tapi Paspampres bilangnya itu sudah SOP," ujar Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati usai kunjungan Presiden, Kamis (29/6/2017).

Ketika tiba di pintu masuk Ragunan, Dina menyambut Presiden dan keluarga. Jokowi langsung menyampaikan kepada Dina bahwa dia, keluarga beserta rombongan Paspampres harus membeli tiket masuk.

Baca: Murah Meriah, Alasan Jokowi dan Keluarga Liburan ke Ragunan

"Iya, tadi beliau sendiri yang bilang, saya mau bayar ya," ujar Dina.

Untuk masuk ke Taman Margasatwa Ragunan sendiri, Jokowi, Iriana dan dua anaknya membeli satu kartu elektronik seharga Rp 30.000 dengan isi saldo Rp 20.000.

Tiket masuk Taman Margasatwa Ragunan adalah Rp 4.000 per orang. Artinya, Jokowi serta keluarganya menghabiskan isi saldo sebesar Rp 12.000 dan tersisa Rp 8.000.

Untuk masuk ke Pusat Primata Schmutzer, pengunjung dikenakan lagi biaya sebesar Rp 7.500. Sehingga Jokowi melakukan top up tiket elektroniknya agar ia dan keluarganya dapat masuk ke area khusus primata tersebut.

"Jadi semua bayar satu per satu. Empat-empatnya (Jokowi, Iriana Kahiyang dan Kaesang) beli (tiket) semua," ujar Dina.

Di dalam pusat primata, Jokowi tak hanya sekadar melihat-lihat. Ia juga memberikan makan seekor gorila bernama Kumbo berupa beberapa buah kurma impor.

Ini bukan pertama kali Jokowi bertemu dengan Kumbo. Pada 2013, ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sempat mengunjungi Schmutzer dan berjumpa dengan Kumbo yang saat itu berumur sekitar 18 tahun.

Jokowi kala itu memilih berlibur ke Ragunan karena harganya yang terjangkau, hanya Rp 4.000 saja. Selain itu, ia merasa senang melihat aneka ragam satwa.

Baca: Jokowi Beri Makan Kurma, Gorila yang Biasa Berontak Tiba-tiba Tenang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com