Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Bersama Para Pencari Suaka

Kompas.com - 26/06/2017, 06:17 WIB

Fakhria bersama dua adik perempuan dan ibunya kemudian menyusul dengan menumpangi kapal dan tiba dua pekan lalu.

"Aku tidak menghitung berapa lama (di kapal), karena waktu itu dalam keadaan sangat takut," kata dia.

Fakhria ternyata lahir di Pakistan. Setahun setelah Ali dilahirkan di Afganistan, keluarganya pindah ke Paskitan. Di sana pula lahir dua adik perempuan Fakhria, Zukriah (13) dan Zahra (5).

Kondisi Pakistan yang semakin kacau balau, "bom di mana-mana" sebut Fakhria, membuat Ali akhirnya harus mencari suaka ke Indonesia.

Ali akhirnya terbangun dari tidurnya, sambil tersenyum dia menyapa "Apa kabar?".

Dia mengaku tidak bisa tidur semalam, wajah, hidung dan mata serta telinganya terasa tidak enak.

Ibu Ali kemudian mengeluarkan roti cane untuk sarapan.

Keluarga Ali tidak sendirian, tidak jauh dari mereka terdapat empat keluarga lainnya. Ada yang sudah memiliki anak, ada pula pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak.

Mereka nampak berbagi teh hangat dan roti. Salah satu dari mereka mengajak untuk sarapan bersama.

Ibu muda asal Afganistan itu kemudian menyodorkan secuil roti yang menurut Fakhria bernama Bosraq.

"Ini roti khas Lebaran," ujar dia.

Selain Bosraq, ibu dua anak itu juga menawarkan kue nastar yang dia dapat dari orang Indonesia.

Saat kami sedang duduk mengemper tiba-tiba seorang ibu setengah baya menghampiri kami dan menjejalkan uang baru pecahan Rp 10.000 kepada tangan mungil anak-anak.

"Selamat Idul Fitri," kata dia sambil menyalami kami yang ada di situ.

Idul Fitri 1438H memang terasa berbeda bagi Fakhria. Meski demikian, doa tidak pernah putus dia panjatkan.

"Semoga kami semua, tidak hanya keluarga saya, punya kehidupan yang lebih baik," ujar dia.

Gadis berkulit putih itu juga ingin melanjutkan sekolahnya. "Sekolah itu kunci masa depan untuk kehidupan lebih baik," kata Fakhria.

Dia juga bertekad untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.

"Dulu waktu Ibu saya sakit kami tidak bisa berobat karena tidak punya biaya. Kalau saya menjadi dokter nanti saya akan memberikan pengobatan secara cuma-cuma untuk orang-orang seperti kami," ujar Fakhria.

"InshaAllah," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com