JAKARTA, KOMPAS.com - Berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman pada hari raya menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi pejabat negara.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menceritakan sedikit tradisi Lebaran ala keluarganya.
Biasanya, kata Arief, usai melaksanakan Shalat Id, seluruh adik dan anak-anak beserta keluarganya menyambangi makam orangtua di Semarang, Jawa Tengah.
"Nyekar atau ziarah ke (almarhum) eyang saya, ke orangtua saya," kata Arief saat dihubungi, Sabtu (24/6/2017).
Setelah itu, seluruh keluarga berkumpul di kediamannya. Di rumah itulah dilangsungkan tradisi sungkeman.
"Kebetulan saya anak tertua dan orangtua saya sudah enggak ada (meninggal), maka rumah saya menjadi tempat berkumpul keluarga yang ada di Semarang. Adik, keponakan, cucu, semua kumpul di rumah saya," tutur dia.
Usai menggelar sungkeman, lanjut Arief, seluruh keluarga bersama-sama menikmati hidangan yang telah dipersiapkan. Arief mengaku, ada menu favorit yang khusus disantap ketika Lebaran.
"Lontong opor pakai sambel goreng dan sayur lodeh, favorit saya," ungkap Arief.
Arief mengatakan, biasanya pada H+2 Lebaran, seluruh keluarga besar dari silsilah kakeknya berkumpul di Kudus.
Di Kudus, seluruh keluarganya dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah berkumpul bersama.
"Saudara dari bapak saya, ada dua golongan besar, dari NU dan Muhammadiyah. Sejak zaman penjajahan Belanda mereka menganut NU dan Muhammadiyah dan ada pertemuan keluarga besar dan berkumpul di sana (di Kudus)," tutur Arief.
Namun, untuk pertemuan keluarga besar di Kudus pada Lebaran tahun ini, Arief tidak bisa hadir.
Sebab, dirinya harus kembali ke Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Georgia untuk menghadiri Kongres Mahkamah Konstitusi se-Eropa.
"Tanggal 27 Juni, saya harus kembali ke Jakarta karena saya diundang ke Kongres MK se-eropa di Goergia. Saya berkesempatan Lebaran sedikit, jadi kemungkinan tidak bisa kumpul di Kudus," kata Arief.
"Saya satu-satunya dari luar Eropa yang diundang untuk memberikan makalah, bagaimana MK Indonesia menjalankan kewenangannya. Saya berangkat juga karena menjabat sebagai ketua (kongres) MK se-Asia," tambah Arief.
Arief berharap, bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan selanjutnya dan bisa hadir dalam acara kumpul keluarga besar saat Idul Fitri.
Sebab, momen kumpul keluarga besar ini lah yang mungkin hanya bisa terjadi satu kali dalam setahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.